• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Kontak
Minggu, 5 Februari 2023
BAKLAK NEWS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLMONG RAYA
    • KOTAMOBAGU
    • BOLMONG
    • BOLMUT
    • BOLSEL
    • BOLTIM
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • OPINI
  • LAINNYA
    • ENTERTAINMENT
    • FEATURED
    • INTERNASIONAL
    • LIFESTYLE
    • OLAHRAGA
    • PERISTIWA
    • TEKNOLOGI
    • WISATA
  • BERANDA
  • BOLMONG RAYA
    • KOTAMOBAGU
    • BOLMONG
    • BOLMUT
    • BOLSEL
    • BOLTIM
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • OPINI
  • LAINNYA
    • ENTERTAINMENT
    • FEATURED
    • INTERNASIONAL
    • LIFESTYLE
    • OLAHRAGA
    • PERISTIWA
    • TEKNOLOGI
    • WISATA
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Anak Tewas Diterkam Buaya, Salam Balas Dendam

Taklukkan 11 Ekor Agar Tak Ada Korban Lagi

Roslely S by Roslely S
Senin, 7 Agustus 2017
in Berita Utama, Bolsel
0
Anak Tewas Diterkam Buaya, Salam Balas Dendam

BERANI: Salam sang penakluk buaya di pondok kebunnya di Desa Dumagin B. (ft;RS)

Buaya merupakan hewan buas yang ditakuti banyak orang. Hal itu tidak berlaku bagi Salam Simbala. Pria berusia 64 tahun ini menangkap 11 ekor Buaya muara dengan alat tradisional.

Tahun 2009 silam, pasangan Salam Simbala dan Jubaeda Siolimbone dirundung duka karena kehilangan anak bungsunya Saldan Simbala.

Bocah 5 tahun itu, tewas karena diterkam buaya muara di Desa Dumagin B Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Kematian Saldan, merupakan awal kemurkaan Salam yang sebelumnya dikenal masyarakat sebagai seorang penyayang hewan.

Dengan tubuh kurus, Salam mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk menangkap Buaya muara dengan misi balas dendam atas kematian putra kesayangannya.

Lokasi awal perburuan, berjarak sekira 70 Km dari kediamannya, juga lokasi ditemukan jasad anaknya.

Sebelum berburu, Salam menyiapkan jaring dan bambu untuk menangkap Buaya.

Salam tak sendiri, dirinya ditemani dua putranya Basri dan Rijan. Sesekali Salam dibantu dua teman dari anaknya yang meninggal, yang juga turut memendam dendam kematian.

Kejadian itu sulit terlupakan bagi mereka semua yang menyaksikan luka bekas gigitan Buaya di tubuh almarhum Saldan.

Berbekal alat tradisional jaring bambu dan tali, Salam dan dua putranya berangkat menuju sungai muara.

Memancing agar Buaya keluar, Salam menyiapkan satu ekor ayam daging yang sudah dipotong sebagai umpan.

Sebagai pemimpin tim, Salam membentangkan sebatang kayu yang sudah digantungi daging ayam.

Jika tak ada pergerakan, sesekali Salam mencelupkan umpan. Siasat Salam berhasil, ia dan anaknya mulai melihat ada pergerakan air.

Yang ditunggu keluar juga.

Melihat gerakan air semakin besar, Salam langsung menarik kayu yang digantungi umpan.

Sreeeek!!!! kepala buaya keluar dari permukaan air mengejar umpan.

Sesuai strategi yang diatur sebelumnya, secepat kilat putra Salam melemparkan seutas tali berbentuk lingkaran tepat di kepala Buaya.

Saat ditarik tali langsung terikat di kepala Buaya.

Buaya mulai merontah, bak pawang Buaya yang sudah profesional, dengan gesit Salam terjun ke air dan mengikat perut hewan penguasa muara sungai Dumagin B ini.

Tak lolos dari perburuan, Buaya dibawa ke darat kemudian di bawah di halaman rumahnya.

Dendam Salam dan keluarga tak berakhir dengan menangkap 1 ekor saja.

Salam malah semakin berani dan ketagihan menangkap Buaya hingga jumlahnya mencapai 11 ekor.

Dari 11 Ekor yang berhasil ditangkap, Salam pernah bertaruh nyawa untuk menangkap seekor Buaya sepanjang 4 meter.
Saat itu, Salam mengganti daging ayam dengan usus Sapi, sebagai umpan. Taktik sebelumnya dilakukan.

Namun, saat terikat dengan tali, Buaya besar tersebut, merontah hingga Salam dan kedua anaknya nyaris kehabisan tenaga karena tak mampu mengimbangi hewan buas itu.

Tak mau Buaya lepas begitu saja, Salam melompat ke punggung Buaya dan langsung memeluk tubuh hewan  ini dari belakang.

Tersirat Buaya lengah jika mulutnya dibuka lebar, Salam berteriak meminta bambu kepada Basir.

Bambu yang diberikan, langsung dimasukkan melintang ke mulut Buaya hingga hewan buruannya tak berdaya.

Buaya berhasil ditaklukkan.

Sejak saat itu, Salam dikenal warga sekitar sebagai sang penakluk Buaya.

Meski demikian, Salam mengaku tidak sedikit Buaya yang lolos dari perburuannya.

Buaya yang berhasil ditangkap, dagingnya di bagikan kepada warga non muslim. Jika masih tersisa, Salam menguburkan bangkai Buaya.

“Memang orang bilang Buaya pang dendam. Tapi, belum tentu deng kita pe dendam ini (memang kata orang Buaya pendendam. Tapi belum tentu dengan dendam yang ada di hati saya),” kata Salam dengan gemetar.

Meski demikian, Salam mengaku dendam bukanlah satu-satunya alasan ia dan anak-anaknya memburu buaya.

“ Saya tidak ingin ada yang jadi korban lagi,” aku Salam.

Menurut Salam, Desa Dumagin B merupakan desa yang paling besar populasi Buaya di Bolsel yang menghuni, sungai, rawa dan lahan basah lainnya.

Dungkapkannya, sudah 8 warga Dumagin yang menjadi korban terkaman Buaya. Dua meninggal dan 6 lainnya bisa diselamatkan.

“Dari delapan orang itu, salah satunya anak saya yang meninggal jadi korban gigitan Buaya,” kata Salam.

Meski demikan, Salam mengaku sudah berhenti berburu Buaya.“Keterbatasan alat dan usia meminta saya pensiun,” kata Salam.

Di akhir perbincangan di pondok kebunnya, Salam minta para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya.

“Sebaiknya jangan izinkan anak-anak mandi di sungai muara,” kata Salam.

Sementara itu, sejumlah warga mengatakan, sebelumnya Salam yang tinggal di pesisir pantai, sangat marah jika ada warga yang menyakiti buaya. Namun, salam berubah saat anaknya meninggal.

“Jangan beking nakal Buaya. Itu juga mahluk hidup ciptaan tuhan (Jangan menyakiti Buaya karena itu juga mahluk hidup ciptaan tuhan,” kata Yamin, menirukan kalimat Salam.

Sementara itu, Sangadi Dumagin B Karmawan Makalalag mengakui, populasi Buaya di wilayahnya memang terbilang banyak.

“Baru-baru ini petugas cetak sawah baru dapat dua ekor buaya di lokasi itu. Satu ekor mati dan yang satunya lagi, dibawa ke kotamobagu,” kata Karmawan. (Roslely Sondakh)

Tags: BolselBuayaDumagin

Related Posts

HUT Pinolosian Timur, Wabup Bolsel Ajak Masyarakat Berinovasi Manfaatkan Potensi
Bolsel

HUT Pinolosian Timur, Wabup Bolsel Ajak Masyarakat Berinovasi Manfaatkan Potensi

Selasa, 31 Januari 2023
HUT Posigadan, Bupati Bolsel: Jangan Lupakan Sejarah Dalam Merancang Masa Depan
Advetorial

HUT Posigadan, Bupati Bolsel: Jangan Lupakan Sejarah Dalam Merancang Masa Depan

Senin, 16 Januari 2023
Pimpin Apel Kerja Perdana Pemkab Bolsel, Ini Pesan Bupati Iskandar Kamaru
Bolsel

Pimpin Apel Kerja Perdana Pemkab Bolsel, Ini Pesan Bupati Iskandar Kamaru

Rabu, 4 Januari 2023
Hanafi, Penyelamat Maleo dari Ancaman Kepunahan di Bolsel
Bolsel

Hanafi, Penyelamat Maleo dari Ancaman Kepunahan di Bolsel

Sabtu, 31 Desember 2022
Bupati dan Wabup Bolsel Hadiri Pengukuhan dan Bimtek Bunda PAUD
Advetorial

Bupati dan Wabup Bolsel Hadiri Pengukuhan dan Bimtek Bunda PAUD

Rabu, 14 Desember 2022
Bupati Bolsel Terima Sertifikat Tari Dangisa Sebagai WBTb Indonesia
Advetorial

Bupati Bolsel Terima Sertifikat Tari Dangisa Sebagai WBTb Indonesia

Sabtu, 10 Desember 2022
Next Post

Your Favorite Home Cook Needs One of These Fun Gifts

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar anda diproses.

POPULAR NEWS

2 Pejabat Kodam XIII/Merdeka Diganti

2 Pejabat Kodam XIII/Merdeka Diganti

Selasa, 4 Januari 2022
Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis  Berkunjung ke Keuskupan Manado

Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis Berkunjung ke Keuskupan Manado

Selasa, 15 Maret 2022
4 Anggota TNI Keroyok Warga Pohuwato, Danrem 133/Nani Wartabone Berencana Jenguk Korban

4 Anggota TNI Keroyok Warga Pohuwato, Danrem 133/Nani Wartabone Berencana Jenguk Korban

Senin, 15 November 2021
3 Jenderal Diberi Gelar Tonaas Lewat Adat  Minahasa

3 Jenderal Diberi Gelar Tonaas Lewat Adat Minahasa

Sabtu, 6 November 2021
Batalyon Zipur 19/YKN Kedatangan Pangdam XIII/Merdeka

Batalyon Zipur 19/YKN Kedatangan Pangdam XIII/Merdeka

Senin, 20 Desember 2021

EDITOR'S PICK

Pangdam XIII/Merdeka melakukan Kunjungan Kerja ke Kota Bitung

Pangdam XIII/Merdeka melakukan Kunjungan Kerja ke Kota Bitung

Kamis, 17 Maret 2022
Tutup Bimtek, Ini Pesan Wabup Bolsel untuk BPD

Tutup Bimtek, Ini Pesan Wabup Bolsel untuk BPD

Jumat, 28 Oktober 2022
Satu Hati Sulut Dorong Manado Jadi Kota Ramah HAM dan Anti Diskriminasi

Satu Hati Sulut Dorong Manado Jadi Kota Ramah HAM dan Anti Diskriminasi

Jumat, 7 Oktober 2022
Minahasa Utara Jadi Tuan Rumah Latihan Bersama TNI AD dan US Army

Minahasa Utara Jadi Tuan Rumah Latihan Bersama TNI AD dan US Army

Senin, 9 Agustus 2021

BAKLAK.NEWS

Kebebasan adalah semangat yang memberikan keberanian untuk dijadikan modal kepercayaan kepada publik. Kami yakini, publik akan berada di gerbang semangat pers Indonesia. Publik jenuh akan Pers yang dikuasai oleh politisi, pengusaha berkepentingan, dan pemodal yang mencari kekuasaan.
Kami hadir untuk tidak menjadi pers politisasi, apalagi pers kekuasaan. Salam

KATEGORI

  • Advetorial
  • Berita Utama
  • Bolmong
  • Bolmut
  • Bolsel
  • Boltim
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Featured
  • Hukrim
  • Internasional
  • Kotamobagu
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Peristiwa
  • Pilihan Redaksi
  • Politik
  • Teknologi
  • Terkini
  • Wisata

SOSIAL MEDIA KAMI

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2021 BAKLAK.NEWS - dev by PRATAMATECH.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLMONG RAYA
    • KOTAMOBAGU
    • BOLMONG
    • BOLMUT
    • BOLSEL
    • BOLTIM
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • OPINI
  • LAINNYA
    • ENTERTAINMENT
    • FEATURED
    • INTERNASIONAL
    • LIFESTYLE
    • OLAHRAGA
    • PERISTIWA
    • TEKNOLOGI
    • WISATA

© 2021 BAKLAK.NEWS - dev by PRATAMATECH.