Baklaknews,Sulut – Bukan rahasia lagi jika belakangan ini “perang” baliho makin nampak di mana-mana. Hal ini tentu tak lepas dari kian dekatnya kontestasi politik baik Pilcaleg maupun Pilpres di Februari 2024 mendatang.
Namun, anehnya di tengah-tengah situasi yang mulai “panas”, baliho Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) justru nyaris tak terlihat. Hal ini turut diakui salah satu pendukung fanatik Prabowo-Gibran, Tonaas Wangko Ishak Tambani.
“Di daerah lain sudah sangat ramai, di mana-mana terlihat baliho Prabowo-Gibran, tapi anehnya di Minahasa Utara, bahkan Sulut, justru hampir tidak terlihat. Ada apa dengan Gerindra Sulut?” ujar Tambani, Jumat (15/12/2023) sore.
Harusnya, kata dia, jika melihat situasi saat ini, baliho-baliho Capres-Cawapres nomor urut 2 ini sudah terpasang, mengingat tahapan yang ditetapkan KPU sudah membolehkan itu.
“Saya belum paham apa maksudnya sampai-sampai hari ini kita masih sulit mendapati baliho Pak Prabowo (dan Gibran) terpampang di jalan atau di tempat-tempat umum lainnya, di saat bersamaan baliho calon-calon yang lain sudah bertebaran,” ungkap Ketua Gabungan LSM dan Ormas Adat Minahasa ini.
Akan hal ini, pria yang turut mengantar Prabowo-Gibran mendaftar Capres dan Cawapres di KPU RI itu, menyoroti keseriusan Ketua Gerindra Sulut dan para tim pemenangan dalam mengantarkan Tuama Prabowo ke kursi RI 1.
“Apalagi ini sudah memasuki momen Natal, harusnya sudah ada ucapan-ucapan Natal dari Pak Prabowo terpampang di mana-mana, karena itu juga merupakan bagian dari sosialisasi,” sorotnya lagi.
“Ini patut jadi catatan terhadap kinerja serta keseriusan Ketua Gerindra Sulut memenangkan Prabowo di Pilpres nanti,” sambungnya sembari meminta pengurus pusat untuk turun dan mengevaluasi kinerja Ketua Partai Gerindra Sulut.
“Mana mungkin di Jawa serta di daerah-daerah lain sudah terpasang di mana-mana, sementara di sini yang notabene adalah tanah kelahiran torang pe Tuama (Prabowo), kemudian hampir tidak ada baliho beliau yang terpasang,” tutur lelaki yang dikenal sangat peduli dengan kaum Lansia ini.
Di satu sisi, ia menyebutkan, jika dalam waktu satu-dua hari ini belum juga ada tanda-tanda pergerakan memasang baliho, maka ia bersama tim relawan akan turun tangan.
“Nanti saya bersama para relawan akan buatkan baliho ukuran lebih besar dari baliho-baliho yang sudah terpasang selama ini, bila perlu sampai pecahkan rekor MURI,” sebutnya sembari tersenyum. (ein)