Baklak.News, SITARO — Seperti biasa setiap awal tahun, du Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), khususnya di pulau Tagulandang terdapat satu warisan budaya yang disebut ‘Muliku Wanua’ atau mengelilingi pulau.
Diketahui, Muliku Wanua merupakan sebuah kegiatan turun-temurun yang dilakukan orang-orang Tagulandang setiap bulan Januari di mana mereka akan mengelilingi pulau dengan cara berjalan kaki.
Nah, terkait kegiatan tahunan yang kini telah diambil alih pemerintah daerah dan dijadikan festival budaya ini, Kapitalau Birarikei, di Kecamatan Tagulandang Selatan, Chrizto V. Lahaghari, SH, mengimbau warga untuk memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Dalam kegiatan ini, kita juga akan tergolong sebagai tuan rumah, oleh karena itu, sebagai tuan rumah yang baik, kebersihan lingkungan sekitar harus diperhatikan,” kata Lahaghari, Selasa (16/1/2024).
Dikatakannya lagi, festival adat masyarakat Tagulandang ini, telah menyedot perhatian wisatawan, sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
“Jangan sampai ada preseden buruk yang terstigma, hanya karena persoalan kebersihan sehingga kesan tak baik yang justru mendominasi,” tuturnya.
Menurutnya, masih ada kurang lebih sepekan untuk memantapkan persiapan agar festival tradisi leluhur ini bisa sukses.
“Ini budaya kita, dan sudah jadi tanggung jawab kita untuk menyukseskannya,” ujar jebolan Fakultas Hukum Universitas Negeri Manado ini.
Selain kebersihan, ia juga terus mengingatkan warga untuk tidak mabuk-mabukan. Karena menurutnya tindakan tersebut bisa memicu hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jika ada, saya tidak segan-segan menindaklanjutinya ke pihak kepolisian. Semoga ini jadi perhatian,” kuncinya.
Pantauan wartawan media ini, kegiatan bersih-bersih lingkungan terus digalahkan oleh Pemerintah Kampung Birarikei jelang kegiatan yang akan turut diikuti oleh bupati dan wakil bupati ini. (gustap)