BAKLAK.NEWS, SITARO — Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO), Chyntia I. Kalangit, menghadiri launching penyaluran bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng bagi 139 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) se-Provinsi Sulawesi Utara.
Kegiatan yang digelar di Gudang Bulog Paceda, Kota Bitung, Selasa (11/11/2025), tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus.

Dalam penyampainya, Bupati Chyntia Kalangit, mengucapkan Terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat dan provinsi atas perhatian terhadap kebutuhan masyarakat kepulauan.
Ia menegaskan bahwa bantuan pangan sangat berarti bagi warga Sitaro yang tidak memiliki potensi produksi pangan berskala besar dan kerap terdampak gejolak harga ketika permintaan meningkat.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Sitaro, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Bantuan ini sangat berarti, terlebih di tengah keterbatasan stok dan meningkatnya kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Kalangit.
Politisi yang akrab disapa Chika ini menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh bantuan tersalurkan secara merata hingga ke pulau-pulau terluar.
“Dengan hadirnya bantuan ini, masyarakat mendapatkan kepastian pasokan dan rasa aman dalam menyongsong perayaan akhir tahun. Karena itu, saya pastikan proses distribusi akan berjalan lancar, tidak hanya di wilayah yang mudah dijangkau, tetapi juga hingga ke wilayah yang sulit dijangkau,” tambahnya.
Sementara itu, Erik, warga Kampung Birakiama, Kecamatan Tagulandang Selatan, turut menyampaikan apresiasi atas program tersebut.
Ia mengatakan bahwa setiap menjelang hari raya, harga bahan pokok di wilayahnya sering melonjak akibat terbatasnya pasokan.
“Menjelang Natal, ada beberapa bahan pokok bisa naik harga hingga karena stok berkurang. Bantuan ini sangat membantu kami, terutama bagi keluarga kecil yang bergantung pada pendapatan harian,” ungkapnya.
Diketahui, program bantuan pangan ini merupakan kebijakan nasional untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Itulah sebabnya intervensi pasokan menjadi langkah penting, khususnya bagi wilayah kepulauan yang sering menghadapi tantangan logistik dan distribusi. (gustap)

















