BAKLAK.NEWS, SITARO — Pemerintah Kampung Botto, Kecamatan Tagulandang, mulai merealisasikan program pembangunan 3 unit jamban untuk 3 kepala keluarga di lindongan I.
Program ini merupakan bagian dari agenda kerja Kapitalau (Kepala Desa/Kampung) Botto, Rolly Madiro, untuk tahun anggaran 2025.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/12/2025), Kapitalau Rolly menjelaskan bahwa setiap unit jamban mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp7.500.000, sehingga total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp22.500.000.
Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut dilaksanakan dengan sistem swakelola.
“Bantuan jamban ini sifatnya swakelola, artinya pemerintah hanya menyiapkan bahan, sementara proses pembangunannya dilakukan oleh warga penerima,” jelasnya.
Ditambahkannya, program ini diprioritaskan bagi warga yang belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.
“Bantuan jamban ini kami berikan kepada warga yang benar-benar belum memiliki fasilitas tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan di Kampung Botto,” ujarnya.
Ia juga berharap pembangunan jamban ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Semoga program ini dapat membantu warga memenuhi kebutuhan sanitasi yang lebih layak, sehingga kualitas kesehatan keluarga semakin meningkat,” tambahnya.
Terkait peluang keberlanjutan program pada tahun berikutnya, Madiro mengatakan hal tersebut bergantung pada ketersediaan anggaran desa.
“Sudah bukan rahasia lagi, kalau tahun depan dana desa diinstruksikan untuk mendukung penuh program pusat seperti ketahanan pangan dan koperasi desa merah putih. Nah terkait program jamban ini, lanjut atau tidak tahun depan, semua tergantung anggaran,” jelasnya.
Sementara itu, Lembo Makakombo, salah satu penerima bantuan, turut menyampaikan apresiasinya.
“Terima kasih Pak Kapitalau dan jajaran pemerintah Kalung Botto, atas bantuan jamban ini. Ini sangat membantu kami yang belum memiliki fasilitas sendiri,” ujarnya singkat. (gustap)
















