KOTAMOBAGU – Guru dari tingkat SD dan SMP di Kotamobagu diminta agar dapat proaktif mengajak siswa budayakan berbahasa Mongondow di lingkungan sekolah.
Hal ini sebagaimana ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Kotamobagu, Aldjufri Ngandu.
Aldjufri mengatakan bahwa saat ini bahasa Mongondow sudah dimasukan dalam kurikulum pembelajaran lewat mata pelajaran Muatan Lokal atau Mulok.
“Berbahasa Mongondow harus kita budayakan di lingkungan sekolah, sebab ini sangat penting karena berkaitan dengan mempertahankan kebudayaan kita,” kata Aldjufri.
“Sehingga itu, para guru juga harus proaktif dan mengajak siswa untuk mengampanyekan bahasa Mongondow ini,” sambungnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kotamobagu, Kusnadi mengatakan jika Mulok sudah diterapkan sejak tahun 2015.
“Untuk satuan pendidikan sendiri, mata pelajaran bahasa daerah ini sudah diterapkan sejak tahun 2015 lewat kurikulum muatan lokal atau mulok. Setiap hari kamis semua sekolah wajib menggunakan bahasa daerah Bolaang Mongondow,” ungkap Kusnadi.
Selain di lingkungan sekolah lanjutnya, penerapan berbahasa Mongondow ini juga telah diterapkan Pemerintah Kota Kotamobagu di seluruh perangkat daerah lewat gerakan Jumat Tumongondow.
“Di lingkungan pemerintahan juga sudah lama diterapkan, bahkan di dinas pendidikan kami setiap hari menggunakan bahasa daerah, hal ini sebagai bentuk konsisten dan komitmen kami menjaga dan melestarikan bahasa daerah,” tandasnya.(*)