BAKLAKNEWS, MANADO – Sebuah video menunjukkan dugaan penganiayaan terhadap Kapten Kapal KM Gregorius oleh anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado. Video tersebut menjadi viral di media sosial.
Dari video yang beredar di Facebook, bahwa Kapten Kapal Gregorius bersama tiga ABKnya ditangkap karena memprotes razia anggota Pomal di atas kapal, saat berlabuh di pelabuhan Manado. Video tersebut menunjukkan salah satu anggota yang berpakaian biasa mencoba merebut telepon genggam salah satu ABK yang merekam kejadian tersebut. Sebuah adu mulut terjadi karena ABK tersebut tidak ingin telepon genggamnya dirampas.
Tidak lama kemudian, ABK tersebut ditarik paksa oleh beberapa anggota Pomal, bahkan terlihat ABK itu ditarik di bagian leher oleh salah seorang anggota karena berontak dan tidak mau dibawa.
Sementara Komandan Lantamal (Danlantamal) VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka, memberikan keterangan resmi, pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Menurutnya, Satgas Gakkumla Lantamal VIll telah beroperasi selama kurang lebih 85 hari dengan tujuan mengurangi barang-barang ilegal yang keluar masuk melalui jalur laut di Sulawesi Utara.
Pencapaian dari Satgas Gakkumla termasuk penggagalan penyelundupan berbagai barang ilegal seperti kosmetik jenis Brilliant, burung luring Talaud, cap tikus, obat ayam, dan vitamin ayam. Tangka juga menjelaskan bahwa tim Satgas Gakkumla melakukan pemeriksaan rutin di Pelabuhan Manado.
Sebelum terjadi penganiyaan pada Rabu 4 Okotber 2023, dini hari, terjadi adu mulut antara anggota Tim Satgas Gakkumla dan awak kapal KM Gregorius yang tengah berpesta miras. Kapten Kapal Gregorius diduga menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kehadiran Satgas Gakkumla dengan membawa senjata laras panjang. Meski terjadi adu argumen, Tim Satgas Gakkumla meninggalkan Kapal KM Barcelona Il A untuk melanjutkan tugasnya di Kapal KM Barcelona III A.
Namun, situasi memanas saat anggota Pomal yang berada di belakang Tim Satgas Gakkumla berteriak dan berlari mendekati mereka dengan menggenggam benda yang diduga senjata tajam. Anggota tersebut ternyata adalah koki KM Barcelona II A dan ABK KM Barcelona II A. Mereka langsung diamankan oleh Tim Satgas Gakkumla.
Setelah pemeriksaan dan menemukan tiga koper kosmetik merek Brilliant dari KM Barcelona Il A, Tim Satgas Gakkumla meninggalkan kapal. Namun, nakhoda dan Mualim satu KM Saint Mery naik ke KM Barcelona II A dan berteriak di atas kapal. Tanggapan tegas diberikan kepada nakhoda KM Gregorius yang dinilai membahayakan pelayaran dan penumpang karena sedang berpesta miras.
Dalam proses pembinaan tegas, keempat orang tersebut kemudian meminta maaf kepada Tim Satgas Gakkumla dan mengakui kesalahan mereka. Surat pernyataan pun dibuat dan ditandatangani di atas materai sebagai bukti permintaan maaf dan pengakuan kesalahan. Tim Satgas Gakkumla juga memeriksa kesehatan keempat orang tersebut dengan bantuan Tim Kesehatan dari Diskes Lantamal VIll.
Danlantamal VIII Manado menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarganya, bersedia memberikan perawatan sampai pulih di Diskes Lantamal VIII, dan akan menindak tegas personel Satgas Gakkumla yang terlibat dalam dugaan pemukulan terhadap nakhoda KM Gregorius.