Baklak.News, SITARO — Tidak lama lagi akan dibuka destinasi wisata baru di pulau Tagulandang, Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro).
Destinasi wisata baru tersebut bernama Puncak Botto, yang terletak di Kampung Botto, Kecamatan Tagulandang.
Kapitalau Kampung Botto, Rolly Madiro, saat diwawancarai wartawan media ini mengatakan, bahwa keberadaan tempat wisata puncak Botto ini merupakan bagian dari pemberdayaan dalam pengelolaan dana desa.
“Sumbernya dari dana desa,” kata Madiro.
Pada kesempatan tersebut ia pun menjelaskan apa saja yang ditawarkan kepada pengunjung terkait destinasi wisata puncak cak Botto ini.
“Jadi di lokasi tersebut, para pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah, hamparan lautan yang luas, sebagian jati diri Kabupaten Sitaro yang adalah sebuah Kabupaten Kepulauan. Jika pengunjung melihat ke arah selatan akan tampak Pulau Biaro yang adalah salah satu pulau besar di kabupaten Sitaro yang berbatasan langsung dengan kabupaten Minahasa Utara,” ungkap Madiro.
Bergeser ke arah barat Daya, sambung Madiro, akan tampak jelas gagahnya pulau Ruang dengan gunung api yang pada bulan April lalu sempat menghebohkan dunia dengan erupsinya yang dahsyat, sehingga sempat masuk dalam artikel pemberitaan internasional.
“Selanjutnya jika pengunjung melihat ke arah barat akan tampak jelas pulau Siau dengan gagahnya gunung Karangetang. Pokonya dari Puncak Botto ini, hampir semua wilayah ataupun pulau yang masuk dalam kabupaten kepulauan Sitaro dapat kita nikmati keindahannya,” tuturnya.
Disinggung soal kapan akan launching, dirinya mengatakan bahwa akan mengupayakan secepatnya.
“Memang banyak yang sudah bertanya kapan akan dibuka, keinginan kami memang lebih cepat lebih baik, namun yah itu tadi, semua proses penganggaran tempat wisata ini dari dana desa, kita terkendala dengan proses finishing, karena kita harus berbagi alokasi anggaran dana desa dengan sektor lainnya,” urainya.
Dan tahun ini, lanjut dia, akan upayakan dibuka secara resmi untuk umum.
“Tahun ini kita upayakan untuk digenjot, sehingga sudah bisa dinikmati masyarakat Tagulandang maupun luar Tagulandang,” ujarnya.
Di sisi lain, ia juga menyampaikan, bahwa faktor lain yang menyebabkan belum di launchingnya lokasi ini karena beberapa kali pihaknya harus menerima kenyataan pahit, mendapati beberapa fasilitas ataupun ornamen penunjang dirusak oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Salah satunya adalah huruf yang bertuliskan puncak Botto, baru sehari dipasang sudah ada yang masuk secara diam-diam dan merusaknya. Alhasil kami pun harus kembali merogoh kantong untuk membuatnya kembali,” bebernya.
“Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat kami dalam menyiapkan lokasi ini sebagai tempat wisata ataupun hiburan bagi masyarakat Tagulandang secara khusus maupun wisatawan luar daerah,” kuncinya.
Sekadar diketahui, puncak Botto berada pada ketinggian kurang lebih 600 meter di atas permukaan laut. (gustap)