MANADO — Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong menghadiri apel Bersama Kesiapsiagaan dalam rangkah Penanggulangan Bencana alam sekaligus Pengecekan Kesiapan siagaan, di Wilayah Sulut dalam Menghadapi dampak Bencana Alam Tahun 2021.
Apel yang dipimpin oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey tersebut, diikuti seluruh unsur Forkopimda berlangsung di lapangan Koni Sario Kota Manado. Rabu (21/4/21).
Dalam apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana ini, diikuti oleh Satgas Penanggulangan Tanggap Bencana, yang terdiri dari unsur TNI – Polri, BPBD, Basarnas, BNPB Manado, Damkar Sulut dan Instansi terkait lainnya.
Adapun materiil pendukung yang diturunkan saat apel gelar dari masing-masing instansi antara lain dari Kementrian Sosial menurunkan 1 unit mobil dapur umum, 1 unit mobil serbaguna, Orari Sulut menurunkan 1 unit Mobil kabin Rescue, Dinas Kehutanan Provinsi Sulut 1 unit mobil Damkar, 1 unit mobil patroli Kehutanan 4 unit motor, Basarnas 1 unit Mobil ambulance dan berbagai kendaraan angkut personil.
Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong saat ditemui mengatakan, akhir akhir ini sering terjadi perubahan cuaca yang sangat ekstrim pasca menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Sehingga meluas ke semua wilayah di beberapa provinsi di indonesia. “BMKG mendeteksi adanya potensi bibit siklon Tropis 94W. Oleh karena itu kita perlu waspada, dengan itensitas curah hujan yang tinggi disertai kilat/petir dan angin kencang, itu kerap menjadi pemicu terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor,” ungkapnya Danrem.
Menurut alumni Akmil 1990 itu, untuk mengantisipasi dampak dari kondisi tersebut perlu adanya sinergitas dan kerjasama yang baik dari seluruh stakeholder mulai dari pemerintah daerah, TNI-Polri dan instansi terkait lainnya. “Maka melalui apel gelar pasukan kesiapsiagaan ini, diharapkan seluruhnya dapat mengetahui peran dan fungsi tugas masing-masing serta langkah-langkah apa yang harus dilakukan apabila terjadi bencana di wilayah Provinsi Sulut lebih khusus di Kota Manado.
Dengan demikian, kapanpun terjadi bencana kita harus siap dan dapat menanggulanginya dengan sigap, cepat dan tepat sehingga dampak yang ditimbulkan dapat di minimalisir,” Pungkasnya.
Danrem juga menjelaskan bahwa salah satu tugas pokok TNI adalah melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). “Korem 131/Santiago serta jajarannya senantiasa selalu siap sedia membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi akibat/dampak yang ditimbulkan dari bencana alam, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Kapanpun dibutuhkan, TNI selalu siap melaksanakan tugas tersebut,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pangdam XIII/ Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang, Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana, Sekdaprov Sulut Edwin H Silangen Danlantamal VII Manado Brigjen TNI Mar I Wayan Ariwijaya, Danlanud Sam Ratulangi Marsma TNI M Satriyo Utomo, Asops Kasdam XIII/ Merdeka Kolonel Inf RD Agus Prasetyo Utomo, Dandim 1309/Manado Kolonel Inf YR Rajasulung Purba, Kepala BPBD Sulut Joy Ogoh, Asintel Kajati Sulut)Stanley Yos Bukara, Dansat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Brury Soekotjo Adhyaksa Putro, Kepala Basarnas Sulut Suhari Noster Norbertus Sinaga. (*)