BAKLAK.NEWS, SITARO — Nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya sila keempat ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’, terlihat nyata dalam pelaksanaan Musyawarah Kampung (Muskam) di Kampung Birakiama, Kecamatan Tagulandang Selatan, Kamis (12/6/2025) pagi di kantor kampung.
Musyawarah ini menjadi tonggak awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKPKam) tahun 2026, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat secara aktif.
Camat Tagulandang Selatan, Heron Manahampi, SE dalam sambutannya saat membuka kegiatan, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Muskam tersebut.
“Musyawarah kampung seperti ini adalah wadah strategis untuk menggali dan menyusun rencana kerja kampung secara partisipatif. Keterlibatan aktif masyarakat menunjukkan bahwa pembangunan Kampung Birakiama dimulai dari suara warga sendiri, dengan semangat gotong royong,” kata Manahampi.
Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong tidak hanya penting dalam perencanaan, tetapi juga dalam pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan nantinya.
“Sejatinya, tidak ada manusia yang bisa bekerja sendiri. Maka dari itu, setiap mufakat yang dihasilkan dalam forum ini harus juga direalisasikan bersama-sama, dengan cara gotong royong juga,” ujarnya.
Ia berharap, Tim Penyusun RKPKam dan Tim Verifikasi, agar masyarakat memilih sosok-sosok yang tepat.
“Saya berharap yang terpilih nanti adalah orang-orang yang tidak hanya punya kompetensi, tapi juga punya hati untuk kampung ini. Orang-orang yang mau bekerja bersama-sama, mau mendengar, dan mau turun langsung ke lapangan,” tegasnya.
Kapitalau (Kepala Desa/Kampung) Birakiama, Wolter Takakobi, dalam penyampaiannya juga menekankan pentingnya kualitas dan komitmen dari tim yang akan dibentuk.
“Saya berharap tim penyusun dan tim verifikasi yang dipilih nanti benar-benar memahami kebutuhan masyarakat dan mampu bekerja secara terbuka dan bertanggung jawab. Jangan hanya duduk di balik meja, tapi harus turun melihat langsung kondisi di lapangan,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan tidak apatis terhadap pembangunan.
“Musyawarah ini bukan hanya formalitas, tapi momentum untuk menentukan arah pembangunan kampung. Jadi mari kita kawal bersama hasilnya, agar benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat,” kuncinya.
Turut hadir di kegiatan ini yakni ketua dan anggota MTK, Babinsa, pendamping desa, perangkat kampung, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. (gustap)