BAKLAK.NEWS, SITARO — Ketua LSM BARAK MARCAB SITARO, Ivon Bawotong, mempertanyakan dana bantuan kepada warga kampung Laingpatehi dan Pumpente yang sudah 9 bulan tak ada kejelasan.
Di saat bersamaan, warga kedua desa tersebut telah direlokasi dari tanah kelahiran mereka.
“Informasi yang kami terima, sudah sembilan bulan mereka tak lagi dapat bantuan tunai sebagaimana dijanjikan sebelumnya. Ke mana uang itu?” sorot Bawotong, Senin (16/6/2025).
Menurut dia, jika di bulan pertama dan kedua diberikan, harusnya bulan-bulan berikut atau selama warga terdampak belum mendapat tempat tinggal representatif, bantuan stimulus harus tetap jalan.
Ia juga menyayangkan sikap tak terbuka dari instansi terkait perihal bantuan tersebut.
“Kasihan saudara-saudara kita yang merasakan dampak secara langsung itu. Sudah kehilangan tempat tinggal, masih kena PHK (Pemberi Harapan Palsu) juga,” sindirnya.
Lebih miris lagi, kata dia, ternyata kabarnya warga terdampak erupsi gunung Ruang ini telah diinstruksikan membuka rekening, tapi sampai saat ini saldonya masih nol.
“Ada yang sampak pinjam uang untuk buka rekening tapi bantuannya tak kunjung masuk rekening,” ungkapnya.
Akan hal ini, ia meminta instansi terkait untuk lebih peduli lagi, atau paling tidak menyampaikan secara terbuka ke warga korban erupsi perihal bantuan tersebut.
“Pemerintah provinsi harus perjelas kenapa bantuan lima ratus ribu (per bulan) itu cuma terima dua bulan. Begitu juga dengan yang enam ratus ribu, BNPB harus jelaskan ke masyarakat kenapa hanya terima tiga bulan, sementara masyarakat sudah lebih dari setahun mengungsi,” ujarnya.
Menurutnya, sikap diam pemerintah akan semakin membuat masyarakat menderita.
“Jangan sampai situasi ini membuat mental saudara-saudara kita ini semakin tersiksa,” kuncinya. (**)