BAKLAK.NEWS, MANADO – Di balik tragedi kebakaran KM Barcelona yang terjadi saat perjalanan dari Talaud menuju Manado, muncul kisah dramatis sekaligus penuh harapan. Betrivia Malimbulun (24), seorang ibu hamil sembilan bulan, terpaksa melompat dari lantai dua kapal setinggi 10 meter demi menyelamatkan diri bersama bayi yang dikandungnya.
Hanya beberapa jam setelah momen mencekam itu, Betrivia melahirkan seorang bayi lelaki sehat pada Minggu malam, 20 Juli 2025.
“Saya terombang-ambing di laut lebih dari dua jam sebelum akhirnya diselamatkan oleh nelayan,” tutur Betrivia dengan suara pelan. Saat kejadian, ia tidak ditemani suaminya, Hibor Sasiil, yang sedang bekerja di kampung halaman. Dalam perjalanan ke Manado untuk persiapan melahirkan, Betrivia hanya didampingi ibu mertua, ayah kandung, serta seorang perawat.
Meski masih diliputi trauma, Betrivia mengaku bersyukur atas keselamatan dirinya dan sang bayi. “Untuk sekarang saya belum berani naik kapal laut lagi,” tambahnya lirih.
Bayi yang lahir pukul 23.00 WITA itu diberi nama Elia Jeonese Sasiil. Di tengah suasana duka, kelahiran Elia menjadi simbol harapan baru bagi keluarga dan para korban lainnya.
Kabar bahagia ini juga menarik perhatian Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Utara, Anik Yulius Selvanus, yang datang khusus menjenguk Betrivia dan bayinya di rumah sakit. Anik membawa bingkisan perlengkapan bayi dan memberikan dukungan moral kepada Betrivia dan keluarga korban lain yang masih dirawat.
Selain menjenguk Betrivia, Anik juga mengunjungi Leonardo Xavier Papalapu (2 bulan), putra pasangan Yongki William Papalapu (27) dan Gisella Awuy (29), yang ikut selamat dari tragedi KM Barcelona.
Kehadiran Anik menjadi penghiburan tersendiri bagi korban yang sedang memulihkan diri baik fisik maupun mental. Sementara kisah perjuangan Betrivia hingga lahirnya Elia menjadi pengingat kuatnya naluri seorang ibu, sekaligus pentingnya keselamatan transportasi laut ke depan.