BAKLAK.NEWS, SITARO — Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan kampung yang transparan, partisipatif, dan tepat sasaran, Pemerintah Kampung Lesah Rende, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) terkait Perubahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kampung Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Kamis (18/09/2025) bertempat di Balai Pertemuan Umum Kampung Lesah Rende, dan secara resmi dibuka oleh Camat Tagulandang, Eka Eddy. G.A Bawole, S.Kom.
Dalam sambutannya, Camat Eka Eddy Bawole menjelaskan bahwa pelaksanaan Musrenbang Perubahan RKP merupakan bagian integral dari proses perencanaan pembangunan yang bersifat dinamis dan adaptif, terutama dalam merespons berbagai perubahan kondisi dan kebutuhan masyarakat di tingkat kampung.
“Musrenbang Perubahan RKP ini bertujuan untuk menyempurnakan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mempertimbangkan realitas pelaksanaan di lapangan serta masukan masyarakat. Proses ini menjadi instrumen strategis dalam memastikan efektivitas penggunaan anggaran dan pelaksanaan program yang relevan dengan kebutuhan riil warga,” kata Bawole.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi Pemerintah Kampung Lesah Rende atas komitmennya dalam melibatkan seluruh elemen masyarakat, serta mendorong agar hasil musyawarah benar-benar mencerminkan aspirasi dan prioritas pembangunan kampung.
“Saya berharap Pemerintah Kampung tetap menjaga prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam setiap tahapan perencanaan dan pengelolaan anggaran,” ucapnya.
Sementara itu, Kapitalau (Kepala Desa/Kampung) Lesah Rende, Herlin Tahulending, menyampaikan bahwa fokus utama Musrenbang kali ini adalah mengevaluasi pelaksanaan RKP Tahun Anggaran 2025, termasuk program-program yang belum terealisasi pada semester awal tahun, serta pemanfaatan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun sebelumnya.
“Kami ingin memastikan bahwa perubahan RKP ini benar-benar diarahkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung. Penggunaan SILPA akan dikaji ulang dan diarahkan kembali pada program-program prioritas yang mendesak,” ujarnya.
Musrenbang ini turut dihadiri ketua dan anggota MTK, pendamping desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat kampung, serta undangan lainnya. (gustap)