BAKLAK.NEWS, SITARO — Warga Kampung Barangka Pehe, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), digemparkan dengan penemuan jenazah seorang pria muda yang ditemukan mengapung di kubangan air di bawah Jembatan Lindongan III, pada Kamis (2/10/2025) siang.
Korban diketahui bernama Riski Kabangunang (26), warga setempat yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Rabu (1/10/2025) pagi.
Pihak keluarga dan kerabat telah melakukan pencarian intensif, termasuk menyebarkan informasi melalui media sosial.
Diduga, korban terjatuh dari atas jembatan dengan ketinggian sekitar 4 meter dalam kondisi mabuk.
Dugaan ini diperkuat oleh keterangan para saksi yang terakhir bersama korban sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi.
Diketahui, jenazah pertama kali ditemukan oleh Jondris Damalang (17), remaja yang juga merupakan teman korban, sekitar pukul 12.00 WITA.
Saat itu, Jondris sedang melintasi lokasi jembatan yang sebelumnya menjadi tempat mereka berkumpul dan mengonsumsi minuman keras.
Ia mengaku curiga ketika melihat sepasang sandal milik korban masih tergeletak di atas jembatan, tepat di tempat terakhir korban duduk saat mereka minum bersama.
Ia kemudian memutuskan untuk memeriksa bagian bawah jembatan, dan menemukan jasad Riski mengapung di kubangan air.
Setelah memastikan temuan tersebut bersama dua rekannya, Renaldi Manuas (28) dan Rio Ansyu (17), Jondris segera melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang.
Adapun informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan media ini, berdasarkan keterangan saksi Jondris pada Selasa (30/9/2025), korban sudah terlihat dalam kondisi mabuk sejak pagi.
Siang harinya, mereka mengonsumsi minuman keras jenis cap tikus bersama. Sekitar pukul 20.30 WITA, teman mereka, Afgan Wawanda (17), bergabung dan ketiganya melanjutkan minum di atas Jembatan Lindongan III.
Karena merasa sudah terlalu mabuk, Jondris memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Sementara Riski dan Afgan tetap tinggal di lokasi.
Menurut pengakuan Afgan, sebelum tertidur akibat pengaruh alkohol, ia sempat melihat Riski melepas sandalnya.
Namun saat terbangun di tengah malam, korban sudah tidak berada di tempat.
Jenazah korban dievakuasi oleh personel Polsek Tagulandang dan Koramil 1301-01 Tagulandang, serta Anggota Posal Tagulandang dan dibantu oleh warga sekitar.
Setelah berhasil diangkat dari lokasi, jenazah dibawa ke RSUD Tagulandang untuk dilakukan pemeriksaan medis luar.
Dokter Jenifer Kakalang dari RSUD Tagulandang menyampaikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
“Hanya terdapat pengelupasan kulit di bagian dahi kanan. Pemeriksaan lanjutan pada bagian tubuh lain, terutama punggung, tidak dilakukan karena kondisi jenazah yang sudah membengkak,” jelas dr. Jenifer.
Pihak keluarga melalui kakak korban, Carolin Kabangunang, menyatakan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi lanjutan terhadap jenazah.
Camat Tagulansang, Eka Eddy G.A. Bawole, S.Kom, Danramil 1301-01/Tagulandang, Serka Rachmat Jacobs, Komandan Pos Angkatan Laut (Posal) Tagulandang, Letda Laut (P) Deddy Indra Prastyo, serta Kapitalau Barangka Pehe, Yohanes Sasombo juga turut hadir dilaokasi membantu jalannya evaluasi korban.
Sementara itu, Kapolsek Tagulandang, IPTU Yaski Malaldo, S.Sos, yang ditemui di TKP menyampaikan bahwa pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Benar, jenazah ditemukan dalam kondisi mengapung di kubangan air di bawah Jembatan Lindongan tiga. Kami dari pihak kepolisian tetap akan melakukan pendalaman terhadap peristiwa ini untuk memastikan tidak adanya unsur tindak pidana,” kuncinya.
Jenazah Riski Kabangunang langsung dimakamkan pada Kamis (2/10/2025) sore, mengingat kondisi tubuh yang sudah tidak memungkinkan untuk disimpan lebih lama. (gustap)