BAKLAK.NEWS, SITARO — Pekerjaan revitalisasi infrastruktur pendidikan di SMP Negeri 1 Tagulandang resmi dimulai.
Diketahui, proyek senilai Rp2,4 miliar ini bersumber dari dana pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sebagai bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang percepatan revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia.
Adapun tanda dimulainya pekerjaan fisik nampak melalui kegiatan peletakan batu pertama pada Senin (6/10/2025).
Yang mana acara diawali dengan ibadah singkat dipimpin oleh Ketua Jemaat GMIST Nazareth Bahoi, Pdt. Kudati Puasa, S.Th., yang kemudian juga turut melakukan prosesi peletakan batu pertama bersama anggota DPRD Kabupaten Sitaro, dr. Vany Tamansa MM, dan Camat Tagulandang, Eka Eddy G.A. Bawole, S.Kom, serta pengawas dan sesepuh SMPN 1 Tagulandang, bapak Henderson Parera dan A. Z. Kaseside.
Kepala SMPN 1 Tagulandang, Ros Papuko, S.PdK., menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Chyntia I Kalangit, yang telah membuka ruang sehingga terbangun komunikasi serta kepercayaan pemerintah pusat terhadap sekolah di tanah Mandolokang (Nama lain Tagulandang) dengan jumlah siswa terbanyak ini.
Maka dari itu, ia menegaskan bahwa seluruh proses pembangunan akan berjalan secara terbuka, akuntabel, dan sesuai dengan kebutuhan riil sekolah.
“Dengan skema swakelola ini, kami melibatkan langsung komite dan masyarakat agar hasil pembangunan benar-benar bermanfaat dan maksimal,” ujar Papuko.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sitaro, dr. Vany Tamansa, dalam sambutannya mengingatkan bahwa dana revitalisasi ini adalah amanah besar yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.
“Saya berharap semua proses berjalan baik dan transparan, karena hasilnya akan dirasakan langsung oleh anak-anak kita di sekolah ini,” harapnya.
Di momen yang sama, Camat Tagulandang, Eka Eddy G.A. Bawole, S.Kom., mengajak seluruh pihak yang hadir untuk mensyukuri kepercayaan dan perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pendidikan di wilayah Tagulandang, khususnya kepada SMP Negeri 1 Tagulandang yang terpilih sebagai penerima program revitalisasi infrastruktur pendidikan.
“Kita patut bersyukur karena dari sekian banyak sekolah di Indonesia, SMP Negeri 1 Tagulandang menjadi salah satu yang mendapatkan alokasi program dari pemerintah pusat. Ini adalah bentuk kepercayaan yang sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan. Rasa syukur ini perlu kita wujudkan melalui kerja nyata yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Lebih lanjut, Camat Bawole, menekankan bahwa pelaksanaan proyek harus tetap mengedepankan mutu pekerjaan, tanpa mengesampingkan target waktu penyelesaian.
“Waktu pengerjaan tentu penting, dan saya mendorong agar pelaksana dapat menyusun strategi kerja yang efektif sehingga proyek ini bisa selesai sesuai tenggat yang ditentukan. Namun demikian, kualitas tidak boleh dikorbankan. Mutu hasil pekerjaan harus tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya sembari mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Chyntia yang telah memperjuangkan anggaran tersebut.
Di akhir sambutannya, ia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas pihak agar seluruh proses berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
“Pekerjaan ini adalah tanggung jawab bersama. Mulai dari pihak sekolah, panitia pelaksana, hingga para pekerja di lapangan. Semuanya harus bersinergi dan bekerja sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing. Jika semua elemen bekerja dengan komitmen dan koordinasi yang baik, saya yakin proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi pendidikan di daerah ini,” tutupnya.
Sekadar diketahui, revitalisasi ini mencakup rehabilitasi dan pembangunan ruang kelas baru, serta pengadaan sarana pendukung pembelajaran, dengan cakupan pekerjaan sebagai berikut:
Rehabilitasi:
- Ruang kelas (3)
- Ruang administrasi (2)
- Ruang keterampilan (2)
Pembangunan baru:
- Ruang kelas (2)
Pengadaan mebel:
- Kursi dan meja untuk siswa dan guru.
- Lemari penyimpanan untuk ruang kelas dan administrasi.
Untuk diketahui pula, pelaksanaan proyek dilakukan melalui skema swakelola, di mana proses pembangunan sepenuhnya dipercayakan kepada panitia pelaksana dari komite sekolah, sebagai bentuk pelibatan langsung masyarakat dalam pembangunan fasilitas pendidikan.
Turut hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimcam, pengawas sekolah, tokoh agama dan tokoh masyarakat, para tukang, serta berbagai pihak lainnya yang memberikan dukungan penuh terhadap suksesnya pelaksanaan proyek ini.
Adapun susunan Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP):
Ketua: Jansen Lalisang
Sekretaris: Sumarlin Manuho, SH.
Bendahara: Dian Tinggal, S.Pd.
(gustap)