BAKLAK.NEWS – Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan sarasehan dan pelatihan jurnalistik keberagaman pada Sabtu, 29 Juni 2024 di Desa Kawiley, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat.
Selama acara, para penghayat kepercayaan lokal berbagi pengalaman mengenai diskriminasi yang masih kerap terjadi di media sosial dan pemberitaan. Mereka juga mengungkapkan kurangnya keberpihakan kebijakan pemerintah terhadap aktivitas mereka, serta ancaman yang sering diterima dari masyarakat sekitar akibat kurangnya pemahaman tentang keberadaan para penghayat.
Ketua Presidium MLKI Sulut, Iswan Sual, berharap kegiatan ini bisa menjadi masukan yang konstruktif bagi eksistensi para penghayat. “Selain para organisasi penghayat kepercayaan, kami mengundang stakeholder pemerintah, penegak hukum, akademisi, serta para jurnalis untuk bisa saling membantu terhadap persoalan yang kami hadapi. Juga memberikan bekal agar para penghayat bisa tetap eksis tanpa harus takut,” ujar Sual.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari berbagai instansi, termasuk LBH Manado, PUKKAT, AJI Manado, PAKEM Kajati Sulut, dan Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membantu memperkuat pemahaman serta mendukung hak-hak para penghayat kepercayaan di Sulawesi Utara.