Baklak.News, MINUT —Permintaan pasar terhadap ikan Nila yang dibudidaya oleh kelompok budidaya di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) terus memperlihatkan tren positif. Pasalnya, bukan hanya di pasar lokal, permintaan dari luar daerah juga sudah tergolong tinggi.
Hal ini sebagaimana diungkapkan sejumlah pelaku budidaya ikan Nila. Tak jarang, di beberapa momentum, mereka menyebutkan jika stok yang tersedia belum mampu memenuhi permintaan pasar.
Diketahui, ikan Nila yang dibudidaya oleh kelompok budidaya di Minut kini telah masuk ke sejumlah pasar luar di antaranya, Ternate, Gorontalo, Kepulauan Nusa Utara mencakup Sitaro, Sangihe dan Talaud. Bahkan, ada juga yang tembus sampai ke Jawa.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Minut, Jack Y.R. Paruntu, ketika dikonfirmasi, tak menampik hal ini.
“Ikan Nila kita saat ini bukan hanya dikonsumsi pasar lokal, namun sudah ekspans ke luar daerah seperti Ternate, Gorontalo, daerah kepulauan Sangihe (Sitaro dan Talaud) bahkan ada juga yang dikirim ke pulau Jawa,” kata Paruntu, Senin (29/4/2024).
Mengacu pada jumlah permintaan pasar yang semakin tinggi, menurutnya ikut berdampak pada peluang bisnis yang otomatis akan lebih terbuka.
Nah, guna mengimbangi permintaan serta menjaga eksistensi para kelompok budidaya, pihaknya membuat beberapa kebijakan dalam menjamin ketersediaan stok serta memenuhi permintaan pasar.
“Sebagaimana instruksi Bapak Bupati (Joune JE Ganda), program pemberian bantuan terus kita buat secara kontinyu setiap tahun. Dan ini terus dapat atensi dari Pak Bupati,” sebutnya.
Baru-baru ini, sambung dia, sebagaimana instruksi Bupati, pihaknya telah menyalurkan bantuan 10.000 bibit ikan Nila di desa Wisata Tumaluntung.
“Selain bibit (Ikan), kita juga kasih bantuan pakan, hingga sarana penunjang pemeliharaan kolam. Termasuk jaring apung,” sebutnya.
Ia berharap lewat program-program yang sudah dibuat, boleh mendorong peningkatan ekonomi para pelaku usaha budidaya ikan air tawar.
“Termasuk juga boleh semakin membuka peluang bisnis untuk bisa dimanfaatkan oleh semua warga,” urainya.
Meski begitu, kata dia lagi, Bupati JG terus menginstruksikan pihaknya untuk tetap menjaga stabilitas pasar lokal dengan menjaga ketersediaan stok.
“Memang tidak bisa dipungkiri jika permintaan pasar luar semakin besar namun, sebagaimana arahan dari Pak Bupati, kami terus melakukan pengawasan sehingga stok pasar lokal tetap tersedia sehingga tidak memicu terjadinya inflasi. Dan kita bersyukur, sejauh ini semua masih aman terkendali,” kuncinya.
Sekadar diketahui, sejumlah program bantuan yang sudah action selama ini di antaranya penyaluran bibit, pakan, peralatan penunjang budidaya berupa sekop, keranjang, sepatu boots, serokan, mesin alkon hingga mesin paras rumput. (*)