MANADO — Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado, menunjukkan bahwa di tahun 2022 ini, ada 3 orang meninggal lantaran Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Meski begitu, jumlah tersebut terbilang sangat rendah apabila dibanding dengan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini turut diakui Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr Berty Rumondor.
“Ya, memang ada yang meninggal tapi tidak sebanding jika dikomparasikan dengan data tahun-tahun kemarin,” kata Rumondor, Senin (14/02/2022).
Oleh sebab itu, pihaknya menganggap sejauh ini untuk kasus DBD di Kota Manado masih terkendali. “Masih aman tapi tetap waspada,” katanya.
Disinggung soal program pencegahan, ia menyebutkan 2 kegiatan pokok yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M plus yaitu Menguras Bak Mandi, Menutup Tempat/wadah penampungan air serta Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.
“Ditambah juga dengan pemberian bubuk abate hingga fogging sebagai langkah terakhir,” katanya.
Di samping itu, sambung dia, para Nakes juga diminta untuk lebih sensitif dalam mendiagnosa gejala yang mengarah ke DBD.
“Ketika terlihat ada gejala misalnya panas tinggi lebih dari dua hari, langsung di-screening untuk memastikan kemungkinan terkena DBD atau tidak,” tuturnya sembari mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam upaya meminimalisir dampak DBD. (rel)