BAKLAK BOLMONG – Gita Ratnasari Tuuk dilantik menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow (Bolmong). Paripurna bertempat di kantor DPRD Bolmong, Lolak, pada Jumat 3 Februari 2023.
Pelantikan pengisian kursi personil Anggota Legislatif (Aleg) dari Partai PDI Perjuangan, dipimpin langsung Ketua DPRD Welty Komaling, dan dihadiri Bupati Limi Mokodompit, Sekretaris Daerah (Sekda) Tahlis Gallang, Ketua DPC PDI Perjuangan Bolmong Yanni Ronny Tuuk STh, para anggota DPRD, sejumlah pejabat teras Pemkab dan keluarga terdekat Aleg yang dilantik.
Gita Ratnasari Tuuk merupakan kader PDI Perjuangan yang sempat mengikuti kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu. Saat itu, perolehan suara Gita menduduki posisi kedua di partai, setelah Almarhum Mas’ud Lauma.
Pada kesempatan itu, Welty menyampaikan, agenda paripurna sebagai tindaklanjut dari surat Ketua DPRD Bolmong Nomor: 100/DPRD/02/l/2023 perihal usulan pemberhentian dan PAW Anggota DPRD Bolmong. Selain itu, sesuai juga dengan surat keputusan DPC PDI Perjuangan nomor: 088/EXT/DPC.21.10/X/2022, 3 Oktober 2022 tentang PAW Almarhum Mas’ud Lauma, terhitung sejak meninggal dunia.
“Pelantikan ini sudah melalui mekanisme dan aturan yang ada,” kata Welty.
Sementara Bupati Limi Mokodompit juga berharap, hadirnya Gita sebagai anggota baru DPRD Bolmong, akan menambah kemampuan kerja legislatif dalam mendukung pembangunan daerah.
Sebagai Pj Bupati, pihaknya berharap, Gita Tuuk bekerja sebaik-baiknya, professional, tertib, disiplin serta tentunya dapat mengawal segala aspirasi rakyat.
‘’Banyak selamat kepada Ibu Ketua, semoga amanah dalam menjalankan tugas mengawal aspirasi rakyat di DPRD Bolmong,’’ kata Bupati.
Di sisi lain, Gita Ratnasari Tuuk usai dilantik mengaku, bersyukur atas rahmat Tuhan, sehingga dirinya bisa dilantik sebagai anggota DPRD pengganti antar waktu, sisa masa jabatan 2019-2024.
Politisi yang pernah menjadi salah satu nominasi Kepala Desa termuda di Indonesia ini menambahkan, dengan bergabungnya sebagai anggota legislatif Bolmong, Ia berharap tetap mampu menjalin sinergitas sesama anggota DPRD dan stakeholder, dalam mengawal aspirasi masyarakat dan pembangunan di Bolmong.
“Dengan dilantiknya saya, tentu sudah menjadi keputusan sepenuh hati untuk mengabdi sebagai penyambung lidah masyarakat ke pemerintah.”
“Tidak banyak yang bisa sampaikan, namun semoga dengan memberikan pelayanan dan kinerja terukur, kedepan bisa membuat masyarakat puas dengan amanah dan tanggung jawab yang baru ini,” kata kata Ketua Repdem Bolmong ini.
Gita Ratnasari Tuuk sempat viral saat menjabat Kepala Desa (Kades) atau Sangadi Desa Bombanon, Kecamatan Lolayan, Bolmong.
Perempuan berparas cantik kelahiran 22 Juli 1993 dipilih masyarakat saat pemilihan kades serentak di 105 desa dari 200 desa Bolmong, pada 14 November 2019 lalu.
Ibu dari Mario Angelo Jeremia Uno dan Marchmanuel Axel Junot Uno itu, mengungguli empat kontestan lain dengan perolehan 206 suara atau hampir 32 persen dari wajib pemilih.
Misi yang dikemukakan Gita Ratnasari Tuuk sehingga dipilih masyarakat Desa Bombanon yakni:
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan desa demokratis yang berlandaskan pada musyawarah mufakat.
2. Mengedepankan transparansi pada setiap kebijakan strategis dengan meningkatkan profesionalitas dan kapabilitas perangkat desa yang bersih.
3. Membangun SDM generasi muda yang berkualitas dengan menciptakan sistem pendidikan non formal yang dapat diakses oleh semua pihak.
4. Menjaga budaya toleransi sebagai umat beragama serta menciptakan hubungan masyarakat yang harmonis dalam kemajemukan.
5. Meningkatkan stabilitas keamanan desa dan membangun masyarakat sadar hukum serta mampu mengimplementasikan.
6. Menyerderhanakan dan memberikan pelayanan public kepada masyarakat desa yang cepat berbasis komputerisasi dan pemberian akses wifi gratis untuk mengupdate informasi publik.
7. Mewujudkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.
8. Memaksimalkan fasilitas pelayanan kesehatan, pendidikan serta sarana dan prasarana desa yang memadai.
9. Membangun sarana dan prasarana untuk optimaliasi hasil pertanian dan perkebunan sebagai mata pencaharian.