Baklak.news,BOLMONG – Pemkab Bolmong melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) dan Dinas Kesehatan (Dinkes), menggelar Rembuk Stunting. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pengukuhan Tim Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bolmong, pada Senin, 5 Juli 2024.
Kegiatan yang digelar di Ballroom Hotel Sutanraja Kotamobagu dihadiri dan dibuka langsung oleh Pj Bupati Bolmong Jusnan Mokoginta.
Kepala Dinas PP dan KB Bolmong Juling Ester Papuling mengatakan kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
“Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan rencana intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama, dengan komitmen antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor lembaga nonpemerintah dan masyarakat,” katanya.
Pj Bupati Jusnan dalam sambutannya mengatakan penanganan stunting merupakan aspek penting dan harus diprioritaskan dalam program pembangunan pemerintahan.
“Penanganan stunting sangat penting, mengingat perbaikan gizi khususnya stunting masuk dalam prioritas pembangunan kesehatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah nasional (RPJMN) 2020-2024,” ucapnya.
Jusnan merencanakan kasus stunting di Bolmong bisa ditekan ke angka di bawah 2 digit. “Artinya kalau Pemerintah Pusat canangkan stunting itu harus di bawah 14 persen di tahun 2024 ini, kita di daerah harus berupaya menurunkan angka stunting dibawah 14 persen,” terangnya.
Menurut Jusnan, stunting merupakan masalah nasional yang harus diselesaikan, dan dituntaskan serta harus dijadikan prioritas, guna memenuhi kebutuhan gizi anak bangsa.
“Permasalahan stunting di Bolmong menjadi prioritas. Dan perhatian kita semua,” ujar Jusnan
Lanjutnya, berdasarkan survei gizi, per kabupaten/kota di Provinsi Sulut masih terbilang tinggi dan berada pada angka 20 sampai 25 persen.
“Analoginya, kalau ada empat anak, satu di antaranya dikategorikan stunting. Memang upaya pemerintah Bolmong dalam menekan angka stunting ini sudah maksimal, tapi sebagaimana standar yang ditetapkan presiden, kita harus mampu menekan angka itu di bawah dua digit,” kata Jusnan.
Jusnan pun meminta agar tim penanganan stunting untuk lebih aktif lagi melaksanakan langkah pencegahan stunting, mulai dari hulu sampai ke hilir.
“Saya minta seluruh stakeholder terkait untuk bersinergi dan fokus menyusun program kerja, sasaran, serta langkah kongkrit, dalam menanggulangi masalah stunting di Bolmong. Sehingga terwujud generasi baru yang sehat, cerdas dan berkualitas baik dari segi fisik maupun mental,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, Ketua TP-PKK Ny. Firlia Mokoginta-Mokoagow, Perwira Penghubung, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, para Camat dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bolmong. (*)