Baklak.news, BOLSEL— Bupati Hi Iskandar Kamaru SPt MSi membuka rapat koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), di lapangan Futsal, kawasan perkantoran Panango, Senin, 27 November 2023.
Dirangkaikan dengan pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas, tahun 2023, kegiatan juga dihadiri Wabup Deddy Abdul Hamid dan Forkompimda setempat.
Bupati Iskandar mengatakan, upaya intervensi pencegahan dan penurunan stunting, bukan hanya tugas Satu atau Dua Instansi. Tapi, menjadi gerakan bersama yang melibatkan semua unsur dan kalangan.
“Semua perangkat daerah harus terlibat. Kolaborasi antar perangkat daerah dan stakeholder juga lebih digiatkan agar target nasional sebagaimana arahan Bapak Presiden bisa dicapai,” kata bupati.
Dituturkannya, tahun 2024, pemerintah pusat menargetkan kasus stunting hanya berada diangka 14persen. Sementara, berdasarkan survey SSGI Tahun 2022, stunting di Bolsel berada di angkat 27persen. “Untuk mencapai target itu, perlu kerja keras kita semua. Dari TPPS kabupaten hingga desa,” kata bupati.
Peran PKK baik tingkat kabupaten hingga desa lanjutnya, harus ditingkatkan dan dikawal lewat giat posyandu dengan melibatkan seluruh petugas tim pendamping keluarga. “Para camat dan sangadi juga harus proaktif. Turun bersama para Kapus, petugas gizi dan PLKB untuk sama-sama memantau perkembangan anak stunting,” kata bupati.
“Para sangadi, baik desa lokus dan non lokus, anggarkan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting setiap bulannya,” imbuhnya.
Bupati juga mengapresiasi OPD dan stakeholder terkait yang telah berperan dalam upaya intervensi permasalahan stunting.
“Terima kasih kepada semua pihak yang turun langsung mengambil bagian dalam penurunan stunting di Bolsel, baik itu perorangan maupun lembaga, komunitas dan perusahaan,” ucap bupati.
Terkait pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas kata bupati, merupakan perubahan nomenklatur dari Kampung Keluarga Berencana (KB).
“Kampung KB seolah orientasinya hanya persoalan KB. Padahal harus dilakukan intervensi dari semua sektor, baik ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan. Agar lebih umum, diubah menjadi Kampung Keluarga Berkualitas.
Saat ini lanjutnya, di Bolsel sudah ada 21 kampung KB dan ketambahan 16. Sehingga total kampung berkualitas menjadi 37. “Kita upayakan, Insya Allah semua desa di Bolsel menjadi Kampung Berkualitas,” tukasnya.
Diketahui, acara tersebut dihadiri Ketua TP-PKK kabupaten Ny Hj Selpian Kamaru-Manoppo bersama jajaran, Sekda M Arvan Ohy SSTP MAP bersama asisten Sekda dan pimpinan PD, para kepala Puskesmas, PLKB dan PKB, TPPS dan Satgas Stunting serta undangan lainnya. (Advertorial)