Baklak,news, BOLSEL— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menggelar workshop program pendidikan guru penggerak (PPGP) angkatan 10.
Dibuka Kepala Disdikbud Rante Hattani, kegiatan berlangsung di Lapangan Futsala Kawasan Kantor Pemerintahan Pemkab Bolsel, Panango, Desa Tabilaa, Kamis, 27 Juli 2023.
Rante mengatakan, workshop PPGP bertujuan memberdayakan dan meningkatkan kualitas para tenaga pendidik di Bolsel.
“PPGP membawa banyak dampak positif dan keuntungan bagi para tenaga pendidik yang berpartisipasi di dalamnya,” katanya
Salah satu hal positif dari PPGP katanya, terbentuknya komunitas belajar yang kuat membekali para guru agar dapat berinteraksi dan berkolaborasi dalam hal-hal yang inspiratif dan inovatif.
“Tidak hanya member pengetahuan baru, tapi memungkinkan para guru bersama-sama berkolaborasi dengan lebih banyak orang dari berbagai daerah. Ini adalah kesempatan emas untuk memperluas jaringan dan mendapatkan wawasan baru,” kata Rante.
Manfaat lain lanjutnya, para guru yang mengikuti PPGP akan mendapat sertifikat pendidikan sebanyak 306 JP dan Piagam Guru Penggerak. “Apa yang didapat dalam PPGP ini akan menjadi modal berharga dalam meningkatkan karir di dunia pendidikan,” kata Rante.
Kesempatan tersebut, Rante mengapresiasi antusias para guru di Bolsel yang mengikuti PPGP. “Sangat menggembirakan melihat antusiasme dan dukungan yang diberikan oleh para pendidik di Bolsel. Semoga lebih banyak lagi guru yang ikut PPGP agar peningkatan kualitas pendidikan di daerah cepat terealiasi,” kata Rante.
Sementara itu, Dra Maasje J Kalalo MPd selaku pemateri mengatakan, workshop ceremony semata. PPGP katanya, memberikan modul dan materi yang menjadi pegangan bagi peserta selama pendidikan berlangsung.
“Hal ini bertujuan agar pengetahuan dan pemahaman yang diberikan dapat diaplikasikan dengan baik di lingkungan sekolah masing-masing,” katanya.
Intinya kata Kalalo, PPGP bertujuan mencetak guru-guru handal yang mampu mempimpin pembelajaran yang nantinya akan bermuara pada perkembangan dunia pendidikan. “Terutama kualitas sumber daya manusia yang dicetak dari sekolah-sekolah yang ada di Bolsel,” katanya.
Menurutnya, visi guru penggerak menjadi landasan penting dalam mencapai kesuksesan dalam PPGP, sebagai cita-cita atau impian yang ingin diwujudkan oleh seorang guru penggerak.
Visi tersebut lanjutnya, berfungsi sebagai sumber motivasi, panduan dalam menyusun strategi, dan sebagai acuan untuk melihat masa depan yang diinginkan.
“Untuk mewujudkan visi tersebut, nilai-nilai guru penggerak, seperti berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif, harus dipegang teguh oleh para guru penggerak,” kata Kalalo.
Sekadar diketahui, workshop PPGP angkatan 10 yang digelar Dinsdikbud Bolsel, diikuti 340 peserta terdiri dari guru tingkat PAUD, SD, dan SMP. (adve)