BOLSEL— Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus membuktikan komitmen dalam menekan angka stunting, lewat berbagai Program.
Salah satu upaya penanggulangan stunting, Pemkab Bolsel menggelar rapat koordinasi (Rakor) Pengintegrasian Data Program PAUD ke Aplikasi SI-PINTER.
Kegiatan berlangsung di Lapangan Futsal, kawasan kantor pemerintahan Pemkab Bolsel, Panango, Kecamatan Bolaang Uki.
Bupati Hi Iskandar Kamaru mengatakan, 1000 hari pertama merupakan periode yang sensitif bagi kehidupan seorang anak.
Dalam periode tersebut katanya, pemenuhan gizi dan nutrisi anak harus diperhatikan agar terpenuhi.
“Dampak dari pemenuhan gizi dan nutrisi lain yang tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki,” kata bupati dalam arahannya.
Menurutnya, lembaga PAUD adalah salah satu sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang prevalensi kasus stunting di tiap desa.
“Dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Bolsel,” kata bupati.
Yang pertama kata bupati, komitmen pentahelix dalam bekerjasama dan bermitra untuk saling mendukung intervensi penurunan stunting.
Hal itu dilakukan secara holistik integratif tematik dan spasial serta memiliki keterukuran target yang jelas.
Kedua, peran keluarga dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan.
Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya. “Tidak kalah penting adalah kualitas data,” tegas bupati.
Perbaikan dan pemutakhiran data stunting yang akan menjadi rujukan untuk perencanaan monitoring dan evaluasi intervensi stunting dilakukan dengan memperhatikan validitas dan akurasi data.
“Ini alasan Pemkab Bolsel menghadirkan aplikasi SI-PINTER untuk mendukung pengumpulan data yang baik dan cakupan data dapat dikelola dan diukur,” kata bupati.
Pasangan Wabup Deddy Abdul Hamid ini menginstruksikan lembaga PAUD, desa, bidan desa dan petugas gizi Puskesmas bersama-sama dengan kader di desa untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting.
“Balita Dua bulan berturut-turut berat badan tidak naik, balita dengan gizi buruk dan gizi kurang, balita penderita penyakit kronis tbc dan alergi, serta balita dengan gangguan metabolisme,”tegasnya.
Bupati juga menginstruksikan para camat untuk memfasilitasi dan mengkoordinir desa di wilayah masing-masing.
“Pastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa, teralokasi lewat dana tranfer desa dan dana yang dikelola desa melalui 5 paket layanan pokok. Yaitu layanan KIA, konseling gizi terpadu; perlindungan sosial; sanitasi dan air bersih serta layanan PAUD,” tegasnya.
Selain itu, bupati berharap kemitraan dan sinergitas antar seluruh pemangku kepentingan terus dikuatkan untuk mewujudkan Bolsel bebas stunting.
“Semoga kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting bersama-sama, dan merealisasikan program yang telah dirancang,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri Bupati Hi Iskandar Kamaru SPt, Wabup Deddy Abdul Hamid, Ketua DPRD Ir Ariffin Olii, Sekda M Arvan Ohy SSTP,MAP, Asisten I Alsyafri Kadullah SPd ME, Kadis Dikbud Rante Hattani SPd,MSi, para pimpinan PD beserta jajaran dan peserta. (adve)