Baklak.news – Seperti yang kita ketahui, hati atau liver adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia.
Fungsi hati utamanya adalah membantu proses metabolisme tubuh serta menghasilkan cairan empedu yang membantu proses pencernaan.
Demi menjaga agar fungsi liver tetap sehat, disarankan untuk membatasi atau bahakn menghindari mengonsumsi minuman yang dapat menyebabkan kerusakan hati.
Melansir Times of India, Jumat (2/11/2024), simak sederet minuman yang sering dikonsumsi tetapi secara tidak terduga dapat membahayakan dan merusak fungsi hati:
1. Minuman Soda
Minuman soda bukan hanya sekadar minuman manis, melainkan salah satu sumber kerusakan hati yang paling umum bagi orang-orang yang tidak memiliki faktor risiko penyakit hati.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Gastroenterology and Hepatology, konsumsi minuman ringan secara teratur berkaitan erat dengan infiltrasi lemak di hati.
2. Minuman Berenergi
Banyak orang beralih ke minuman berenergi saat mereka membutuhkan dorongan cepat, tetapi minuman berenergi mungkin lebih berbahaya daripada bermanfaat.
Berdasarkan sebuah studi dari US National Institutes of Medicine, cedera hati akut telah dikaitkan dengan penggunaan minuman berenergi yang berlebihan. Hati harus bekerja ekstra keras untuk memecah bahan-bahan seperti taurin dosis tinggi, kafein, dan stimulan lainnya.
3. Alkohol
Alkohol tetap menjadi salah satu penyebab utama kerusakan hati di seluruh dunia. John Hopkins Medicine menyoroti bahwa penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol terjadi ketika mengonsumsinya secara berlebihan melebihi kapasitas hati untuk memproses alkohol.
Hal ini menyebabkan peradangan, jaringan parut, dan akhirnya, gagal hati. Seiring berjalannya waktu, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi seperti perlemakan hati, hepatitis alkoholik, dan sirosis, yang seringkali tidak dapat disembuhkan.
4. Minuman dengan Gula Tinggi
Minuman manis seperti teh beraroma, minuman buah, dan bahkan jus “sehat” sering kali mengandung gula tambahan dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Gula ini, terutama dalam bentuk cair, cepat diserap dan dapat membebani hati.
Ketika gula dimetabolisme, gula tersebut berubah menjadi lemak, yang dapat mengendap di hati dan menyebabkan NAFLD, mirip dengan efek soda. Seiring waktu, hati dapat mengalami peradangan, dan dalam kasus yang parah, fibrosis atau sirosis dapat berkembang. (*)