BAKLAK.NEWS, MINUT — Bukan rahasia lagi jika salah satu penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di kalangan perempuan saat ini adalah kanker serviks.
Bahkan, informasi yang diterima wartawan media ini, di Indonesia kanker serviks atau kanker mulut rahim ini adalah pembunuh kedua tertinggi setelah kanker payudara.

Nah, merujuk pada catatan itu, tidak heran jika kemudian perintah daerah menaruh atensi tinggi terhadap persoalan ini.
Tidak terkecuali Pemkab Minahasa Utara (Minut), dalam hal ini Dinas Kesehatan yang dieksekusi lewat Puskesmas Kauditan.
Kepala Puskesmas Kauditan, dr Theresia S. H. Tiouw, mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus mengoptimalkan program Inspeksi Visual Asam Asetat Asi atau yang akrab dengan sebutan IVA test.
“Selain ada layanan IVA test, kita juga turun ke desa-desa melakukan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks lewat program IVA test,” kata Tiouw, Rabu (14/5/2025) pagi.
Dikatakannya lagi, layanan tanpa dipungut biaya ini sangat penting dalam upaya mencegah kanker serviks berkembang ke tahap lanjut. Secara khusus ia merujuk pada perempuan usia produktif yakni 30-50 tahun.
“Sebagaimana arahan Bapak Bupati (Joune JE Ganda), hampir setiap tatap muka dengan masyarakat dalam kegiatan turun ke desa-desa, kita selalu ingatkan hal ini (Program IVA test)” sebutnya.
Diakuinya, meski mendapat respons positif dari masyarakat, ada pula yang masih belum siap untuk ambil bagian dalam program ini.
“Sudah ada beberapa yang mau, bahkan melakukan pemeriksaan. Tapi, ada juga yang sepertinya takut dengan mungkin masih mempertimbangkan hasil pemeriksaan,” ujar dr Ete, sapaan akrabnya.
Meski begitu, ia tetap mengimbau masyarakat agar memanfaatkan program yang sangat baik ini.
“Kapan saja mau melakukan (IVA test), boleh,” kuncinya. (**)