BAKLAK.NEWS, SITARO — Masyarakat Tagulandang di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Sulut, belum lama ini sempat dibuat tersenyum setelah 2 unit mesin pembangkit listrik diturunkan dari kapal penyeberangan.
Kedatangan 2 unit pembangkit listrik oleh sejumlah kalangan diyakini akan jadi pemutus masalah pemadaman yang sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Namun, sayangnya fakta di lapangan justru bertolak belakang dengan harapan serta kenyataan.
Mesin yang katanya baru tersebut nampaknya kini hanya seperti pajangan tanpa ada kejelasan kapan akan difungsikan. Di saat yang sama, pemadaman justru makin parah.
Tidak heran jika kemudian sorotan publik terhadap kinerja ULP PLN Tagulandang kian tak terelakan.
Akan hal ini, Ketua LSM BARAK Indonesia Marcab Kabupaten Kepulauan Sitaro, Ivon Bawotong, angkat bicara.
Menurut dia, tak adanya kejelasan perihal sampai kapan masalah listrik di tanah Mandolokang diselesaikan, justru akan menimbulkan bola liar yang bisa menyerempet ke mana-mana.
“PLN harus terbuka ke publik, apa penyebab sampai persoalan pemadaman listrik tak kunjung tuntas. Kalau hanya terus-terusan diam, kasihan pemerintah daerah yang menjadi pelampiasan kekecewaan masyarakat,” sorot Bawotong, Selasa (13/5/2025) siang.
Ditegaskannya lagi, ULP PLN Tagulandang harus bertanggungjawab terhadap persoalan ini. Sampaikan kepada pelanggan kenapa mesin baru tersebut tak kunjung difungsikan.
“Jangan hanya tahu beri pengumuman soal jadwal pemadaman listrik,” sindir Ko Ateng, sapaan akrabnya.
Dia juga menyoroti kebijakan pemberlakuan jalur sentral yang menurutnya hal itu jauh dari implementasi keadilan sosial.
“Kasihan kan masyarakat lain yang selalu tersiksa lantaran pemadaman yang tak kunjung ada kejelasan sampai kapan. Sedangkan yang jalur sentral selalu terluput dari pendetitaan ini,” ujarnya.
“Akan terasa lebih adil jika jalur sentral hanya berlaku untuk sarana publik seperti rumah sakit, Puskesmas atau kantor pemerintahan lainnya. Untuk masyarakat sipil, baiknya tidak menggunakan jalur sentral,” sarannya.
Sementara itu, pihak ULP PLN Tagulandang, hingga berita ini ditayangkan, belum memberi tanggapan. Begitu pun dengan upaya konfirmasi media ini via telepon maupun lewat chattingan WhatsUp, semua belum direspons. (**)