BAKLAK.NEWS, SITARO — Pembentukan pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, nampaknya terus dikebut di Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro). Bahkan, di beberapa kampung kabarnya sudah rampung tinggal tunggu modal usaha.
Nah, terkait hal ini, Ketua LSM BARAK Indonesia, Kabupaten Sitaro, Ivon Bawotong, mengingatkan para kapitalau (Kepala Desa/Kampung) agar tetap memperhatikan petunjuk teknis pembentukan pengurus Kopdes.
“Bukannya mau intervensi tugas teman-teman kapitalau, sebaliknya kami LSM BARAK hanya ingin ke depan tidak ada masalah mulai dari kepengurusan Kopdes hingga pemanfaatan dana (Modal)” kata Bawotong, Jumat (23/5/2025).
Secara khusus ia menyentil soal larangan adanya pengurus yang memiliki hubungan kedekatan dengan Kapitalau baik family maupun semenda (Hubungan keluarga lewat perkawinan).
“Aturannya jelas sebagaimana Inpres Nomor 9 Tahun 2025, menyebutkan bahwa pengurus Kopdes tidak boleh ada hubungan keluarga dengan Kepala Desa,” urainya.
“Termasuk besan atau ipar,” tambahnya.
Dia juga berkaca pada sebagian pengurus BUMDES di bumi Karangetang, Mandolokang, Kolo-Kolo, di mana sudah jadi rahasia umum bahwa banyak diisi oleh orang dekat kapitalau.
Hal ini kemudian disebut-sebut jadi salah satu penyebab banyak BUMDES mangkrak tanpa ada pertanggungjawaban jelas ke mana uang penyertaan modal yang nilainya puluhan hingga ratusan juta.
“Jangan sampai karena tergiur modal hingga miliaran, kemudian teman-teman kapitalau main mata saat musyawarah desa. Bisa fatal akibatnya. Jadi, harus hati-hati,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa ke depan LSM BARAK akan turut mengawal setiap kegiatan Kopdes di masing-masing kampung.
“Kita sudah ingatkan hari ini, apabila di kemudian hari ada yang kecolongan, kami sudah tidak ada beban lagi. Dan yang pasti, kita akan seret ke ranah hukum jika memang telah bersinggungan dengan aturan,” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Chyntia I Kalangit juga telah mewanti-wanti para Kapitalau agar tidak ugal-ugalan dalam penyusunan pengurus Kopdes Merah Putih.
“Saya berharap bapak-ibu (Kapitalau) memanfaatkan program ini untuk kemajuan serta kesejahteraan masyarakat. Jangan coba-coba main api jika tidak ingin terbakar,” pesan Bupati CHIKA, sapaan akrabnya. (**)