BAKLAK.NEWS, SITARO — Longsor 2 hari yang lalu, menyebabkan material berupa tanah, bebatuan, serta dahan dan akar pohon menutup hampir seluruh badan jalan raya, di Kampung Mahangiang lindongan II.
Bahkan, lokasi longsor di area tanjung yang tidak berpenghuni dan minim penerangan, sangat berpotensi menghambat akses warga dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Ditambah lagi, jalur ini merupakan akses utama masyarakat menuju kawasan selatan Tagulandang, sehingga percepatan pembersihan menjadi prioritas utama.
Nah, merujuk pada kondisi tersebut, perangkat kampung Mahangiang mengambil langka inisiatif lewat kegiatan kerja bakti, Senin (27/1/2025).
Belakangan nampak bukan hanya perangkat kampung tapi juga warga ikut terlibat bahu membahu membersihkan material longsor meski dengan alat seadanya.
Sekretaris Kampung, Nover Shinta Anthonie, memimpin langsung upaya pembersihan dan menegaskan bahwa pemulihan akses transportasi menjadi fokus utama pemerintah kampung.
“Meski menggunakan peralatan sederhana seperti sekop, cangkul, dan gerobak, kami berupaya semaksimal mungkin mempercepat pembersihan demi keamanan dan kelancaran mobilitas warga,” kata Nover.
Disisi lain, dirinya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan, mengingat kondisi cuaca masih belum menentu.
“Kondisi cuaca saat ini belum menentu, karena saya meminta agar masyarakat kampung Mahangiang serta para pelintas dapat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas,” ucapnya.
Upaya ini mendapat apresiasi dari warga yang melintasi jalan, salah satunya Raitsan, warga Kampung Kisihang, yang menyatakan rasa terima kasih atas langkah cepat pemerintah kampung dan warga.
“Kami sangat terbantu karena akses utama ini sudah mulai bisa dilalui kembali. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya. (gustap)

















