Baklak.News, SITARO — Pasca erupsi gunung Ruang, Rabu 17 April 2024 kemarin, Kampung Lesah Rende, Kecamatan Tagulandang, menjadi salah satu lokasi pengungsian warga Pumpente dan Laingpatehi, serta beberapa kampung lainnya di pulau Tagulandang yang ikut terdampak.
Situasi ini juga memaksa kantor kampung dan Balai Pertemuan Umum (BPU) harus dialihfungsikan untuk sementara waktu lantaran jadi tempat pengungsian.
“Demi kemanusiaan, tidak perlu lagi ada tawar-tawar. Jangankan kantor kampung, rumah saya pun jika diperlukan untuk jadi tempat pengungsian, kenapa tidak?” kata Kapitalau Lesah Rende, Herlin Tahulending, Jumat (19/4/2024).
Apalagi, lanjut Tahulending, yang terdampak bencana baik dari kampung Pumpente maupun Laingpatehi, serta beberapa kampung yang kategori zona merah adalah saudara.
“Untuk orang lain saja kita berkorban, apalagi saudara sendiri. Saya kira tidak masalah untuk sementara waktu kami tidak berkantor di kantor kampung, demi saudara-saudara kami ini (Pengungsi, red),” tuturnya.
Ia mengatakan, sebagai tuan rumah, pihaknya akan berusaha memberikan pelayanan terbaik buat warga dari luar yang datang mengungsi.
“Kita sangat welcome, bahkan akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani saudara-saudaraku sekalian,” kuncinya.
Sementara itu, Anen Burila warga Pumpente menyampaikan banyak terima kasih atas apa yang dilakukan oleh pemerintah Kampung Lesah Rende yang telah merelakan kantor kampung dan BPU menjadi tempat bernaung sementara dirinya bersama warga lainnya.
“Terima kasih Bapak Kapitalau, yang telah menampung kami warga Pumpente untuk mengungsi di kantor kampung,” ungkapnya. (gustap)