Baklak.News, SITARO — Pelaksanaan upacara memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), tahun 2024 ini terlihat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pantauan wartawan media ini, sejak dikoordinir oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sitaro, selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang mengatur pelaksanaan peringatan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia ini, sejumlah hal baru mulai diterapkan.
Adapun nuansa baru yang ditampilkan di antaranya prosesi Tantingan yakni upacara penyambutan atau penerimaan bagi peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) untuk masuk dalam “Desa Bahagia” (Sebutan untuk mess para Capas).
Selain itu, hadirnya duplikat bendera pusaka dan duplikat naskah proklamasi yang dijemput langsung di Jakarta beberapa waktu lalu, turut jadi pembeda.
Dan satu yang terbaru adalah prosesi pengambilan duplikat Bendera Pusaka dan duplikat Naskah Proklamasi oleh Tim Paskibraka 2024, di kantor bupati Kepulauan Sitaro, untuk dibawa ke Lapangan Batahi Ondong.
Terkait penyimpanan duplikat Bendera Pusaka dan duplikat Naskah Proklamasi, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sitaro, Gandawari Legrans Mulalinda, mengatakan, itu telah diatur dalam Peraturan BPIP Nomor 3 Tahun 2022 yang mengatur tentang Peraturan Pelaksana Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 Tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
“Penyimpanan duplikat Bendera Pusaka dan duplikat Naskah Proklamasi menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam hal ini Sekretaris Daerah. Itulah sebabnya ada prosesi pengambilan duplikat Bendera Pusaka dan duplikat Naskah Proklamasi oleh Tim Paskibraka di kantor bupati,” kata Mulalinda di sela-sela memperingati HUT Proklamasi ke-79, Sabtu (17/8/2024).
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Setda Kabupaten Kepulauan Sitaro, Andryano Barten Octa Wullur, membenarkan adanya prosesi penyimpanan maupun pengambilan Duplikat Bendera dan Naskah Proklamasi.
“Iya, tadi pagi saya telah menyerahkan langsung kepada tim perwakilan Paskibraka, untuk kemudian dibawa dan dikibarkan,” aku Wullur.
Di satu sisi, jebolan IPDN angkatan 22, tahun 2015 ini, mengaku ada kebanggaan tersendiri saat dirinya ditugaskan untuk menyerahkan duplikat bendera pusaka kepada Paskibraka.
“Memang prosesi ini terlihat sederhana, namun ada tanggung jawab besar dibaliknya. Dan tentunya karena ini adalah kali pertama dilaksanakan di Sitaro, ada kebanggaan tersendiri bagi saya,” tutur pria yang pada 2023 silam memegang predikat Kabag termuda di Sulut ini.
Ia menjelaskan, jika nanti usai diturunkan, duplikat bendera pusaka dan duplikat naskah proklamasi akan kembali disimpan di tempat penyimpanannya di kantor bupati.
“Pak (Penjabat) Bupati beberapa hari yang lalu telah menyampaikan bahwa duplikat bendera pusaka dan duplikat naskah proklamasi itu harus diperlakukan secara demikian. Nanti kalau akan digunakan, prosesi yang sama akan kita lakukan lagi,” pungkasnya. (gustap)