BAKLAK.NEWS, SITARO — Pemerintah Kampung Lesah Rende, Kecamatan Tagulandang, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka pembahasan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kampung Tahun 2026, Rabu (6/8/2025) sore.
Kegiatan yang berlangsung di balai kampung ini dibuka secara resmi oleh Camat Tagulandang, Norbert A. Sakendatu, S.IP.

Dalam sambutannya, Sakendatu menekankan bahwa Musrenbang adalah wadah penting dalam mewujudkan pembangunan kampung yang terencana dan partisipatif.
Ia menggarisbawahi pentingnya konsistensi pelaksanaan tahapan Musrenbang sejak tahap awal hingga finalisasi.
“Saya meyakini bahwa keterlibatan masyarakat sudah dimulai sejak tahap pertama. Maka, pertemuan hari ini seharusnya menjadi ajang pengesahan atas apa yang telah dirancang bersama. Bila semua tahapan dijalankan sesuai prosedur, maka potensi persoalan ke depan bisa diminimalisir,” ujarnya.
Ia juga membuka ruang bagi usulan baru yang bersifat mendesak dan menyentuh kebutuhan langsung masyarakat.
“Kalaupun ada kebutuhan yang sifatnya urgen dan belum sempat terakomodasi, silahkan dibahas bersama dan kemudian masukkan dalam matriks kerja,” tambahnya.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas PMD Sitaro, Agus Tambeke, S.Pi, yang turut memberikan penguatan.
Ia menyoroti pentingnya pelibatan semua elemen masyarakat dalam proses penggalian gagasan, agar hasil Musrenbang benar-benar mencerminkan kebutuhan nyata warga.
“Musrenbang bukan hanya soal daftar kegiatan, tapi proses musyawarah yang melibatkan semua unsur masyarakat. Termasuk hasil dari penggalian gagasan oleh MTK, rembuk stunting, dan tahapan lainnya, semuanya harus terakomodasi secara komprehensif dalam matriks rencana kerja,” jelas Tambeke.
Ia mengingatkan agar setiap usulan tetap mempertimbangkan kemampuan fiskal kampung, demi menjaga realisme dalam pelaksanaan program. “Semua usulan kita tampung, namun tetap harus menyesuaikan dengan kapasitas keuangan desa. Karena itu, penyusunan prioritas menjadi kunci,” tambahnya. Sementara itu, Kapitalau (Kepala Desa/Kampung) Lesah Rende, Herlin Tahulending, menjelaskan bahwa matriks rencana kerja yang dibahas telah melalui serangkaian tahapan teknis, termasuk verifikasi dan penyelarasan dari berbagai sektor. “Apa yang kita bahas hari ini bukan sesuatu yang disusun secara mendadak. Dokumen ini telah melalui proses teknis, verifikasi oleh tim perencana kampung, dan merupakan hasil dari kerja kolektif semua unsur di Lesah Rende,” ungkapnya. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah kampung untuk menjadikan Musrenbang sebagai instrumen perencanaan yang inklusif dan akuntabel. “Musrenbang ini adalah milik kita bersama. Karena itu, mari kita manfaatkan forum ini untuk menyempurnakan rencana kerja 2026 demi kemajuan dan kesejahteraan kampung kita,” ucapnya.
Sebagai penegasan dan penutup, Herlin menyampaikan pesan penting yang mencerminkan urgensi perencanaan pembangunan secara matang dan partisipatif.
“Jika kita gagal merencanakan, berarti kita sedang merencanakan kegagalan. Karena itu, mari kita susun rencana ini dengan serius dan penuh tanggung jawab,” kuncinya.
Turut hadir dalam Musrenbang ini, ketua dan anggota MTK, Bhabinkamtibmas, pendamping desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat, perangkat kampung, para kader posyandu, serta undangan lainnya. (gustap)