BAKLAK.NEWS, SITARO — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (SITARO), menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Kamis (4/11/2025).
Diketahui, kegiatan yang dibuka Bupati Chyntia I Kalangit ini dipusatkan di auditorium kantor bupati SITARO.
Dalam sambutannya Bupati Chyntia mengatakan, Rakor ini merupakan sebuah langkah strategis sekaligus menjadi forum untuk mereview pelaksanaan program, mengidentifikasi kendala, menyelaraskan kebijakan, serta menyusun rencana kerja untuk mencapai target penurunan stunting.
“Percepatan penurunan stunting atau upaya untuk meminimalisir potensi kasus anak stunting membutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah hingga tokoh masyarakat, termasuk juga pihak swasta,” kata Bupati Chyntia.
Ia juga turut menekankan beberapa poin penting yang bisa dicapai lewar forum ini di antaranya yakni menjadi ajang evaluasi bersama, memperkuat sinergi dengan pemerintah kampung, Puskesmas, kader Posyandu, serta organisasi masyarakat.
“Termasuk juga menelusuri sejauh mana efisiensi program pemenuhan gizi seimbang, sanitasi, dan akses air bersih,” sebutnya.
Di sisi lain, ia juga menyentil soal peningkatan kesadaran masyarakat yang ikut jadi bagian penting dari upaya percepatan penurunan stunting.
“Dengan kerja keras, sinergi, dan inovasi, kita yakin dapat mencapai target penurunan stunting yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Pada akhir sambutannya, ia mengajak seluruh OPD, ASN kecamatan, serta para kepala wilayah (Camat, Lurah, Kapitalau) agar dapat berperan sebagai orang tua asuh cegah stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
“Dan tentunya, melalui Rakor ini, saya berharap penguatan koordinasi dan penyelarasan strategi antara kabupaten, kecamatan, Puskesmas, dan kampung dapat semakin mengakselerasi upaya penurunan stunting demi terwujudnya generasi yang sehat dan berkualitas di masa mendatang,” kuncinya.
Sekadar diketahui, kondisi gagal tumbuh pada anak balita (0–59 bulan) akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (dari kehamilan hingga usia 2 tahun).
Ini ditandai dengan tinggi badan yang jauh lebih rendah dari standar usia. (**)

















