BAKLAK.NEWS, SITARO — Setelah menjaring aspirasi di Puskesmas Minanga, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), dr. Vany Tamansa, kembali menggelar kegiatan serupa di 2 kampung yakni Apengsala, kecamatan Tagulandang dan Bulangan Kecamatan Tagulandang Utara.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut yakni Selasa dan Rabu (18-19/3/2025) ini bertujuan untuk menyerap aspirasi para konstituen, sekaligus menyampaikan perkembangan program pembangunan daerah.

Menariknya, dari pantauan wartawan media ini, selain jadi ajang menyerap aspirasi warga, pelaksanaan reses ini juga jadi momen curhat warga terkait persoalan yang dihadapi di kampung, seperti penyaluran Bansos dan beberapa persoalan lainnya.
Dalam penyampaiannya dr Vany mengatakan, sebagai penyambung lidah rakyat, sudah menjadi tugas saya untuk ada dengan rakyat, termasuk memfasilitasi hubungan rakyat dengan Pemerintah Kampung, agar yang tadinya kaku, boleh jadi harmonis kembali.
“Tugas wakil rakyat bukan semata berbicara soal kepentingan rakyat di parlemen. Tetapi lebih dari itu, memperbaiki dan mempererat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah Kampung, melalui pendekatan langsung dan terbuka, untuk dapat menjembatani komunikasi antara kedua belah pihak untuk menciptakan harmoni yang lebih baik,” katanya.
“Dan reses ini bukan hanya soal aspirasi. Ini adalah platform bagi kami untuk mendengarkan, memahami, dan menanggapi langsung kebutuhan warga. Kami ingin memastikan bahwa hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat semakin erat dan penuh kepercayaan,” sambung Srikandi partai Golkar Dapil III (Tagulandang-Biaro).
Lebih lanjut ia mengaku, merasa senang bisa langsung berdialog dengan warga, tidak hanya mendengar keluhan, tetapi juga berbagi solusi dan membangun komunikasi yang lebih baik.
“Nah, tadi kan sudah bisa dilihat bahwa memang tidak bisa dipungkiri kalau di antara masyarakat dan pemerintah kampung ada missing link yang menyebabkan tidak meratanya pembagian bantuan. Dan bersyukur dengan dialog interaktif yang kami fasilitasi dalam reses ini, semua bisa terselesaikan,” ungkapnya.
Bahkan, sambung dia lagi, dari pemerintah Kampung sudah berjanji akan mengevaluasi serta membenahi mekanisme pemberian bantuan, sehingga tidak ada lagi warga yang termarjinalkan.
“Semoga, suasana yang harmonis ini boleh tetap terjaga,” harap eks Direktur RSUD Tagulandang ini.
Di sisi lain Tamansa menyayangkan sikap kapitalau Bulangan yang tidak hadir dalam reses, namun hanya di wakili oleh Sekretaris Kampung.
“Berbeda dengan kapitalau Apengsala yang hadir langsung dalam reses yang kami laksanakan. Kapitalau Bulangan tidak hadir, dengan alasan yang tidak jelas, dan hanya di wakili oleh sekretaris Kampung. Tentunya sangat disayangkan,” tuturnya.
Sekadar diketahui, dalam pelaksanaan reses di dua kampung ini, dr Vany berhasil menjaring sejumlah aspirasi warga, mulai dari jalan rabat beton, drainase, hingga talut, penahan tanah dan talut penahan ombak. (gustap)