Baklak.News, SITARO — Upaya mengeliminir angka kasus anak stunting kini sudah menjadi salah satu program pemerintah pusat. Tidak heran jika kemudian jabaran program ini turun ke daerah-daerah bahkan sampai kampung-kampung.
Tak terkecuali di Kampung Kisihang, Kecamatan Tagulandang Selatan (Tagsel), Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro). Ini nampak lewat dialokasikannya anggaran senilai Rp42 juta lewat kegiatan rembuk stunting yang digelar di BPU kampung Kisihang, kamis (6/6/2024).
Kapitalau (Kepala Desa/Kampung), Christian Jerry Makasihi, mengatakan, anggaran tersebut untuk mendukung program nasional penanggulangan stunting.
“Ada empat puluh dua juta kita alokasikan di tahun 2025 nanti. Itu akan digunakan untuk pemberian makanan tambahan di Posyandu balita dan remaja,” ungkap Makasihi.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan melaksanakan pelatihan bagi kader Posyandu terkait dengan tata cara pemberian makanan tambahan bergizi kepada peserta dua posyandu tadi.
“Pelatihan ini, kita akan kerja sama dengan pihak rumah sakit atau puskesmas atau juga pihak terkait yang paham soal gizi, agar gizi yang akan diberikan pada setiap pelaksanaan posyandu tepat asupannya,” katanya.
Memang diakuinya jika di kampung Kisihang zero kasus stunting, namun apa salahnya jika genderang perang terhadap stunting terus digaungkan.
“Kita jangan jadi lengah. Stunting ini menyerang anak-anak, generasi penerus bangsa. Karena itu, kita jangan kasi kendor upaya pemberantasan ataupun pencegahannya,” tutupnya.
Turut hadir dalam rembuk stunting ini, Sekretaris Kecamatan Tagulandang Selatan, perwakilan dinas PMD, Kepala Puskesmas Kisihang, pendamping desa, serta para undangan lainnya. (gustap)