BAKLAK.NEWS, MANADO – Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), angkat bicara menanggapi kenaikan harga beras yang belakangan menjadi perhatian masyarakat. Gubernur YSK meminta warga untuk tetap tenang dan tidak panik, seraya memastikan bahwa stok beras untuk wilayah Sulut aman hingga tahun depan.
“Jangan langsung ujung-ujungnya bilang beras mahal. Kita harus lihat bahwa banyak lahan sawah kita sudah beralih fungsi. Produksi padi kita saat ini hanya cukup untuk memenuhi sekitar 150 ton, padahal kebutuhan kita kurang lebih 270 ton per tahun,” ujar Gubernur YSK usai melantik Sekprov dan Inspektur Daerah di Wisma Negara Bumi Beringin, Rabu 16 Juli 2025.
Menurut YSK, alih fungsi lahan sawah seluas lebih dari 6.000 hektare menjadi penyebab utama turunnya produksi beras lokal. Banyak lahan yang sebelumnya ditanami padi kini dimanfaatkan untuk tanaman lain, sehingga kebutuhan beras tidak bisa sepenuhnya dipenuhi dari hasil petani lokal.
Meski demikian, Gubernur YSK menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah antisipatif dengan bekerjasama bersama Perum Bulog. “Kita dibackup oleh Bulog. Mereka sanggup menyediakan beras untuk kebutuhan masyarakat Sulut sampai Maret tahun depan,” ungkapnya.
Gubernur YSK juga menyoroti momen Pengucapan Syukur yang digelar di berbagai kabupaten/kota di Sulut. Menurutnya, perayaan tahunan ini kerap dimanfaatkan oleh oknum pelaku usaha untuk mencari keuntungan berlebihan. “Kita tahu Sulut sedang banyak mengadakan pengucapan. Ada saja pengusaha yang manfaatkan situasi ini untuk cari untung besar. Tapi masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.