Baklak.News, SITARO — Bagi pemilih yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), namun karena ada sesuatu dan lain hal ataupun keadaan yang bersifat urgent sehingga tidak dapat menggunakan hak pilih di TPS tempat pemilih tersebut terdaftar, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pindah memilih atau pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Demikian yang disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Stevanus Kaaro, melalui Ketua Divisi Data, Frismar Siramba.
“Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyusunan Daftar Pemilih,” kata Siramba, Sabtu (19/10/2024).
Dikatakannya lagi, Pengurusan pindah pemilih paling lambat 30 hari sebelum hari pemungutan suara (28 Oktober 2024, red).
“Untuk prosedur pindah memilih, wajib pilih yang akan mengajukan pindah memilih, dapat mendatangi ataupun berkoordinasi dengan Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, atau KPU Kabupaten dengan membawa bukti pendukung, seperti dokumen kependudukan, serta surat tugas jika karena pekerjaan, yang menyebabkan pemilih pindah lokasi memilih,” terangnya.
Akan tetapi, lanjut dia, bagi pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT, tidak dapat melakukan pindah memilih. “Proses pindah memilih hanya bagi pemilih yang terdaftar dalam DPT,” tuturnya.
Kalau untuk wajib pilih yang tidak masuk dalam DPT, sambung dia, masih bisa memberikan hak suaranya, di lokasi TPS sesuai dengan alamat dalam KTP.
“Nah, untuk pemilih yang menggunakan KTP, nantinya akan disebut sebagai pemilih khusus, dan mereka masuk dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK),” tutupnya.
Berikut adalah ketentuan ataupun alasan seseorang bisa melakukan pindah memilih:
- Menjalankan tugas di tempat lain saat pemungutan suara berlangsung.
- Menjalani rawat inap di fasilitas kesehatan dan keluarga yang mendamping.
- Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial/panti rehabilitasi.
- Menjalani rehabilitasi Narkoba.
- Menjalani tahanan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan atau terpidana yang sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan.
- Tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi.
- Pindah domisili.
- Tertimpa bencana alam.
- Bekerja di luar domisilinya.
(gustap)